Senin 17 Mar 2014 19:49 WIB

Orang Tua Khawatir Jajanan Tidak Sehat

Rep: c65/ Red: Agung Sasongko
Hingga 44 persen jajanan anak di sekolah mengandung bahan yang kurang sehat bagi anak.
Foto: Saiful Bahri/Antara
Hingga 44 persen jajanan anak di sekolah mengandung bahan yang kurang sehat bagi anak.

REPUBLIKA.CO.ID,  DEPOK -- Maraknya jajanan tidak sehat yang beredar di sekolah khawatirkan para orang tua. Tak jarang jajanan itu menjadi penyebab anak sakit.

"Anak saya sering kena radang," ungkap Sulastri, 38 tahun, Senin (17/3).

Dia menjelaskan, anaknya yang bernama Deni sering terkena radang dan butuh waktu dua minggu untuk sembuh. Oleh sebab itu, Sulastri melarang anaknya untuk mengkonsumsi jajanan di luar kantin guna menghindari sakit pada anaknya.

"Saya nggak izinin jajan yang lain, cilok aja sama makanan kantin yang boleh," ucap dia.

Sama halnya dengan Sumiyati (37) yang melarang anaknya, Ruli untuk mengkonsumsi jajanan di luar sekolah.

"Jajanan yang di abang-abang suka saya nggak bolehin," ujar dia

Wali murid kelas tiga di SD N Cinere 02 itu menjelaskan kekhawatirannya akan jajanan berbahaya yang banyak dijual di lingkungan sekolah. "Di tivi kan suka ditayangin bahayanya, jadi takut kalau anak sakit," ungkap dia.

Salah seorang siswa SD N Cinere 02 mengatakan, dirinya mengetahui bahaya jajanan yang ada di lingkungan sekolahnya. Dia mengaku sering mendapat penjelasan dari orang tua dan tahu dari tayangan di televisi.

"Boraks, makanan yang cerah karena pakai pewarna" jawab Ibrahim (8) saat Republika menanyakan ciri jajanan berbahaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement