Senin 17 Mar 2014 19:29 WIB

BNPB: Kerugian Kebakaran Hutan Riau Capai Rp 10 Triliun

kebakaran hutan (ilustrasi)
Foto: Rony Muharrman/Antara
kebakaran hutan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan kerugian ekonomi akibat kebakaran hutan dan lahan di sejumlah titik di Provinsi Riau mencapai Rp 10 triliun sejak Januari hingga Maret 2014.

"Ini masih ekonomi di Riau saja, belum termasuk dari provinsi lain seperti Sumatera Barat (Sumbar), Sumatera Selatan (Sumsel), Sumatera Utara (Sumut), dan Jambi yang menerima dampaknya," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, di Padang, Senin (17/3).

Ia menjelaskan kebakaran tersebut juga terjadi di cagar biosfir yang hidup sejumlah hidup hewan dilindungi seperti Harimau Sumatera, Gajah Sumatera , Tapir, dan Beruang. Di samping itu, asap yang ditimbulkan dari kebakaran lahan mengakibatkan emisi Co2 yang demikian pekat sehingga berpengaruh terhadap meningkatnya tempratur bumi.

"Sebanyak 58 ribu penduduk juga menjadi sakit akibat asap ini. Kalau itu dijumlahkan kerugian tentu banyak sekali dan lebih besar daripada Pendapetan Asli Daerah (PAD) sektor lokal," katanya

Ia menyebutkan areal yang terbakar di Riau adalalah kawasan konservasi seluas 2.398 ha yang terdiri atas 922,5 Hektare Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil, 373 Hektar Suaka Margasatwa Kerumutan, 80,5 Hektar Taman Wisata Alam Sungai Dumai, 95 Hektar Taman Nasional Tesso Nello, 9 Hektar cagar alam Bukit Bungkuk dan 867,5 hektar area penggunaan non kawasan hutan.

"Ini masih masih yang teridentifikasi. Belum lagi titik-titik yang tidak terjangkau oleh Satuan Tugas (Satgas) sebab sulitnya akses menuju derah tersebut karena jauh dari jalan, harus melalui sungai, parit, dan tidak ada akses komunikasi sehingga menghitungnya sulit," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement