Senin 17 Mar 2014 17:31 WIB

BI Imbau Pemerintah Lebih Perhatikan Anggaran ANRI

Bank Indonesia
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia menghimbau pemerintah dan parlemen untuk lebih memperhatikan kondisi Arsip Nasional Republik Indonesia terutama dari sisi anggaran yang dinilai masih relatif terbatas.

"Kami mendengar, anggaran ANRI masih relatif terbatas, bahkan terjadi penurunan dibandingkan tahun lalu. Anggaran di bawah Rp130 miliar untuk menjalankan fungsi kearsipan nasional menurut kami masih perlu mendapatkan perhatian," kata Gubernur BI Agus Martowardojo saat memberikan sambutan dalam serah terima penghargaan tersebut di Jakarta, Senin.

Menurut Agus, pengelolaan arsip yang profesional merupakan suatu hal yang penting dan memerlukan dukungan dana yang memadai. Jika anggaran terbatas, maka fungsi ANRI tidak bisa berjalan secara optimal.

"Di Indonesia ini banyak yang sudah pandai berinvestasi dan membeli barang, tapi untuk pengelolaan kearsipan yang baik masih perlu ditingkatkan," ujar Agus.

Ia menuturkan, arsip merupakan kumpulan peristiwa masa lalu atau catatan sejarah yang berguna untuk bahan pembelajaran dan referensi oleh generasi mendatang .

"Arsip juga merupakan identitas bangsa. Bangsa yang maju menghargai arsip sebagai aset," katanya.

Gubernur BI itu berharap, khususnya sektor perbankan, dapat mengelola arsip perusahaan dengan baik, akuntabel dan transparan. Salah satunya dengan alih media dari kertas ke digital (softcopy), sebagaimana yang telah dilakukan oleh Bank Indonesia.

"Kami berharap yang kami lakukan (pengelolaan arsip yang baik) dapat menjadi contoh bagi lembaga atau institusi lainnya," ujar Agus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement