Ahad 16 Mar 2014 23:21 WIB

Kabut Asap Ganggu Pengendara di Mukomuko

Asap akibat kebakaran hutan di Pekanbaru.
Foto: Rony Muharman/Antara
Asap akibat kebakaran hutan di Pekanbaru.

REPUBLIKA.CO.ID, MUKOMUKO -- Kabut asap kiriman dari Provinsi Riau mengganggu aktivitas pengendara mobil dan sepeda motor yang melintas di Jalan Lintas Barat di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Minggu.

"Asap cukup mengganggu pandangan kami di jalan ini," kata warga Kelurahan Bandarratu, Dedi, di Mukomuko, Minggu.

Menurut dia, tidak hanya mengganggu pandangan tetapi asap juga mengganggu pernapasan terutama pada pagi hari.

Ia mengatakan, kabut asap juga membuat pernapasan menjadi sesak olehnya. Sehingga dia tidak betah lama-lama berada di jalan.

"Kami tidak tahan lama-lama berada di jalan," ujarnya.

Warga Desa Ujungpadang, Candra mengatakan mulai dari Kelurahan Bandarratu, Desa Ujungpadang, Kelurahan Pasar Mukomuko, dan Kelurahan Koto Jaya dipenuhi kabut asap.

"Kabut asap ini sudah ada sejak sepekan yang lalu, dan penyebarannya meluas di Kecamatan Kota Mukomuko ini," ujarnya.

Ia menyebutkan, meskipun kabut asap itu tidak begitu tebal di wilayah tersebut tetapi cukup mengganggu jarak pandang pengendara di jalan.

Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Iskandar, memastikan kabut asap tebal yang menyelimuti daerah itu sejak beberapa hari terakhir berasal dari Provinsi Riau.

Ia mengatakan, asap tersebut dari Provinsi Riau, karena di daerah itu tidak ada kejadian kebakaran lahan gambut.

Kalau ada kebakaran lahan gambut, kata dia, pihaknya yang pertama mengetahui untuk ditangani oleh mobil pemadam bahaya kebakaran (Damkar).

Ia menjelaskan, kabut asap tersebut berasal dari kebakaran yang terjadi di Provinsi Riau, karena okasinya berada tidak jauh dari kabupaten itu.

Menurut dia, pengaruh arah angin membuat asap dari luar provinsi itu sampai ke kabupaten yang berada sejauh sekitar 280 kilometer dari Provinsi Sumatera Barat dan 270 Km dari Kota Bengkulu.

"Kabupaten kita ini jaraknya lebih dekat dengan sumber kebakaran ketimbang di di Kota Bengkulu," ujarnya.

Ia menerangkan, belum ada penanganan khusus dari instansi itu untuk menangani asap tebal yang menyelimuti daerah tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement