Ahad 16 Mar 2014 21:49 WIB

Program Siswa Asih Banyuwangi Nominator 'MGDS Award'

Staf khusus presiden untuk MDGs, Nila Moeloek
Foto: antara
Staf khusus presiden untuk MDGs, Nila Moeloek

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Program Siswa Asuh Sebaya yang digulirkan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menjadi salah satu nominator "Millenium Development Goals Award" kategori bidang pendidikan dari pemerintah.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas melalui surat elektronik kepada Antara di Surabaya, Minggu menjelaskan gerakan Siswa Asuh Sebaya (SAS) yang sudah dirintis sejak 2011, masuk dalam 63 program unggulan MDGs Award dari total 443 program di seluruh Indonesia.

MDGs (Sasaran Pembangunan Milenium) adalah program bersama seluruh dunia untuk mencapai sasaran-sasaran pembangunan pada 2015.

"Dengan menjadi nominator MDGs Award ini, tentu akan semakin memotivasi kami untuk membangun sektor pendidikan. Yang terpenting tentu bukan soal nominator penghargaan, tapi masyarakat kami bisa makin cerdas, makin sejahtera secara sosial dan ekonomi," kata Abdullah Azwar Anas.

Ia menjelaskan melalui gerakan SAS, siswa yang berasal dari keluarga mampu secara ekonomi membantu siswa dari keluarga kurang mampu. Secara berkala di setiap sekolah, para siswa menggalang dana sukarela untuk membantu biaya pendidikan temannya yang kurang mampu.

"Ada yang menyumbang Rp1.000, Rp2.000, Rp 5.000, sukarela untuk membangun kepedulian dan modal sosial di antara generasi muda di Banyuwangi," ujarnya.

Pada tahun 2011, total dana SAS yang terkumpul sejumlah Rp293 juta, kemudian naik menjadi Rp1,05 miliar pada 2012 dan pada 2013 tercatat sekitar Rp1,6 miliar pada 2013.

Sementara jumlah siswa penerima manfaat gerakan SAS mencapai lebih dari 6.000 orang siswa dari 309 sekolah di seluruh wilayah Banyuwangi.

"Pengelolaannya dilakukan dari siswa, oleh siswa dan untuk siswa. Jadi, SAS ini bukan sekadar membantu siswa, tapi lebih dari itu membangun kepedulian di lingkungan generasi muda," tambah Anas.

Bupati menambahkan gerakan SAS menjadi pelengkap dari program intervensi kebijakan sektor pendidikan Pemkab Banyuwangi lainnya, seperti Banyuwangi Cerdas dan Banyuwangi Belajar, yang memungkinkan pemegang kartu program tersebut bisa mengakses pendidikan hingga perguruan tinggi dengan beasiswa dari pemkab.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement