REPUBLIKA.CO.ID, PATI -- Nelayan di Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, butuh asuransi. Sampai saat ini, masyarakat kampung pesisir tersebut tidak tersentuh asuransi.
Padahal, risiko mereka mengalami kecelakaan bahkan kematian lebih besar. Akan tetapi, hingga sekarang pemerintah belum menyentuh ranah tersebut.
Sukarmin (39 tahun), nelayan asal Kampung/Desa Bajomulyo, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, mengatakan, dari dulu hingga sekarang nelayan tak tersentuh asuransi.
Seharusnya, ada. Karena, sektor perikanan ini menyumbang pendapatan untuk negara cukup tinggi. Namun, pelaku usahanya belum ada perlindungan. "Kami berharap, pemerintah keluarkan program asuransi bagi nelayan," ujarnya, kepada Republika Ahad (16/3).
Sepanjang 2013 kemarin, lanjut Sukarmin, ada tiga kasus kecelakaan yang mendera nelayan Juwana. Kecelakaan itu, terjadi di perairan Kalimantan. Anak buah kapal (ABK) yang celaka tak kembali sampai sekarang. Yang kembali hanya dua orang.
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif Cicip Sutardjo, mengakui, sampai saat ini asuransi untuk nelayan memang belum ada.
Namun, pihaknya sudah membahas hal tersebut. Bahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan kementerian lain untuk program asuransi ini. Namun, gara-gara keterbatasan anggaran, jadi program tersebut belum juga teralisasi hingga sekarang. "Tapi, kami akan terus membahas soal asuransi ini," ujarnya.