Ahad 16 Mar 2014 17:31 WIB

Jatim Penyumbang Terbesar Garam

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petani memanen garam (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Petani memanen garam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PATI -- Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif Cicip Sutardjo, mengatakan, Provinsi Jawa Timur masih menjadi penyumbang terbesar garam di Indonesia.

Wilayah ini, mampu berkontribusi sebanyak 47 persen dari total hasil produksi. Kemudian, disusul oleh Jawa Tengah yang berkontribusi sebesar 30 persen. Selanjutnya, Jawa Barat yang berkontribusi sebesar 10 persen.

"Total hasil produksi 2013, mengalami penurunan dari 2012, yakni hanya 1,1 juta ton. Sedangkan, saat 2012 lalu total hasil produksinya 2,5 juta ton," ujar Sharif, Ahad (16/3).

Penurunan ini, disebabkan anomali cuaca. Sehingga, petani garam di 40 kabupaten/kota tidak bisa panen secara maksimal. Meskipun begitu, garam untuk konsumsi tetap surplus, berkat kelebihan stok dari 2012 lalu.

Meskipun hasil produksi garam ini, masih di dominasi wilayah di Jawa, namun wilayah lain di luar Jawa juga tetap berkontribusi. Seperti, NTB berkontribusi sebesar sembilan persen. Bali berkontribusi 0,17 persen. Serta NTT berkontribusi sebesar satu persen.

Ke depan, produksi garam nasional akan terus ditingkatkan. Mengingat, potensi alamiah Indonesia akan kekayaan laut cukup besar. Apalagi, bila dilihat dari sisi garis pantai yang panjangnya sampai 104 ribu kilometer dan 5,8 juta kilometer lainnya berupa lautan. "Dengan potensi ini, kami optimis produksi garam akan terus meningkat," ujarnya.

Asalkan jangan sampai terjadi anomali cuaca seperti 2013 lalu. Sebab, bila curah hujan tinggi sepanjang tahun, akan menghambat petani untuk memroduksi garam. Dengan begitu, diharapkan tahun ini cuaca akan normal. Sehingga, garam bisa diproduksi seperti waktu normal antara lima sampai enam bulan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement