Ahad 16 Mar 2014 11:19 WIB

Kulon Progo Kembangkan Kawasan Minapolitan

 Seorang nelayan mengangkat jaring di wilayah pesisir pantai. (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Seorang nelayan mengangkat jaring di wilayah pesisir pantai. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengembangkan kawasan minapolitan di Kecamatan Nanggulan dan Wates.

Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan Kulon Progo Eko Purwanto di Kulon Progo, Ahad (16/3), mengatakan pengembangan kawasan minapolitan untuk mendongkrak produksi budi daya ikan dan meningkatkan perekonomian masyarakat. "Dampak adanya kawasan minapolitan terhadap budi daya ikan, yakni hampir seluruh penduduk di Kecamatan Wates dan Nanggulan memanfaatkan lahan pekarangan untuk budi daya lele dan gurame," kata Eko.

Dampak lain, kata Eko, meningkatkan kesejahteraan pembudi daya ikan karena budi daya lele dan gurame sebagai mata pencaharian sampingan. "Perekonomian masyarakat dapat terangkat. Mereka memanfaatkan lahan kosong dan tandus menjadi kolam-kolam ikan yang menjadi penopang ekonomi keluarga," ujarnya.

Ia mengatakan Kecamatan Wates merupakan sentra pengembangan lele dan Nanggulan sebagai sentra pengembangan gurame. "Pengembangan sentra-sentra budi daya ikan ini didasarkan pada tingkat ketersediaan air. Budi daya gurami tidak membutuhkan air banyak, sedangkan lele perlu adanya sirkulasi air yang bagus," paparnya.

Untuk mendukung kegiatan minapolitan, kata dia, sejak 2009, Pemkab Kulon Progo telah menyiapkan berbagai program mulai dari pembuatan rencana induk dan rencana detail teknis pengembangan kawasan minpolitan. "Setiap tahunnya, kami melaksanakan berbagai kegiatan di kawasan minapolitan baik menggunakan anggaran pembangunan dan belanja daerah (APBD) tingkat dua atau dua," katanya.

Dia mengatakan kawasan minapolitan juga didukung dengan kegiatan pengembangan usaha mina pedesaan (PUMP) yakni usaha simpan pinjam dan mengolah hasil produksi ikan budi daya. Selain itu, lanjut Eko, di kawasan minapolitan dikembangkan unit perbenihan rakyat (UPR). Harapannya, pembudidaya ikan tidak mengelami ketergantungan benih dari luar Kulon Progo.

"Kegiatan PUMP dan UPR ini untuk mempercepat swasembada ikan berbasis ketahanan lokal. Mereka juga membuat pakan sendiri, seperti pelet dengan bekerja sama dengan peternak," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement