REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mendorong tumbuhnya wirausahawan baru untuk memerangi pengangguran. Karena, pengusaha baru ini bisa membuka lapangan kerja yang riil. Disamping, memacu pertumbuhan ekonomi.
Menurut Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Ia mengkritisi skema hibah dari pemerintah selama ini. Sebaiknya, skema hibah untuk kelompok masyarakat tersebut diubah menjadi kredit perbankan dengan bunga super ringan. Ia mencontohkan, Kredit Cinta Rakyat (KCR) Bank BJB yang hanya 8,3 persen efektif per tahun.
Berdasarkan pengalaman, kata dia, hibah kepada kelompok usaha masyarakat tidak maksimal dibanding warga yang mendapat KCR untuk bisnisnya. Kelompok masyarakat yang membangun bisnis memakai KCR , lebih tangguh dan sukses dari pada yang memperoleh hibah.
"Saya mengusulkan kepada pemerintah (pusat) dan legislatif agar hibah untuk kelompok usaha masyarakat diubah ke pola KCR. Hal ini jauh lebih efektif bermanfaat," ujar Heryawan akhir pekan lalu.
Terlepas dari hal tersebut, kata Heryawan, Pemprov berkomitmen memfasilitasi siapa pun kalangan muda yang hendak terjun ke dunia usaha. Begitu pula, kepada pebisnis pemula agar usahanya berkembang.
Dikatakan Heryawan, orientasi anak muda Jabar ke depan sebaiknya ditransformasi dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja alias menjadi pengusaha.
Pada peluncuran Gerakan Pencetakan 100 Ribu Wirausahawan Baru di Jawa Barat, Gubernur Heryawan menyerahkan penghargaan kepada sejumlah wirausahawan muda berprestasi. Para penerima membangun usaha berbagai bidang antara lain jasa, kerajinan, dan kuliner.