REPUBLIKA.CO.ID, JOKOWI- Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyambut baik terpilihnya Joko "Jokowi" Widodo sebagai calon presiden PDIP namun dia berharap Gubernur DKI Jakarta itu dapat membuktikan dirinya bukanlah sosok calon pemimpin bangsa yang proupah murah.
"Pak Jokowi harus bisa membuktikan bahwa dia bukan calon presiden yang proupah murah karena masih hangat dalam catatan buruh bahwa upah minimun provinsi DKI Jakarta 2014 adalah yang terburuk di Indonesia dengan kenaikan hanya 10 persen," katanya dari Batam, Riau, Sabtu.
Menurut Said Iqbal pihaknya memahami keputusan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memilih Jokowi itu sebagai bagian dari proses demokrasi sebagaimana capres-capres lain seperti Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie, dan Wiranto.
"Jadi ini wajar. Bahkan ini sangat bagus karena jauh sebelum Pemilihan Presiden 9 Juli 2014, kita sudah tahu siapa-siapa saja calon pemimpin kita itu," katanya.
Terkait dengan sosok Jokowi, Said Iqbal mengatakan besaran UMP 2014 yang ditandatangani orang pertama di Ibu Kota itu merupakan yang "terburuk" di Indonesia karena kenaikannya hanya 10 persen atau di bawah provinsi-provinsi lain.
"Bahkan, karena UMP DKI Jakarta adalah yang pertama diputuskan, UMP DKI itu berimplikasi pada besaran kenaikan UMP-UMP di provinsi-provinsi lain," katanya.
Sebagai contoh, hasil kesepakatan Wali Kota Bekasi dan wakil buruh dalam diskusi informal mereka terkait besaran kenaikan UMP 2014 adalah 30 - 35 persen namun setelah UMP DKI Jakarta diputuskan, kenaikan UMP Kota Bekasi hanya mencapai 24 persen, katanya.
"Karenanya kami mengajukan kontrak politik terhadap isu buruh kepada para calon presiden dari parpol manapun dan berani mengumumkannya secara terbuka supaya publik bisa mencatat dan tidak membeli kucing dalam karung," katanya.