Sabtu 15 Mar 2014 10:55 WIB

Kualitas Udara di Riau Masih Bahaya

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah petugas Manggala Agni Kemenhut memadamkan kebakaran di Kabupaten Bengkalis, Riau, Selasa (4/3). (Antara/FB Anggoro)
Sejumlah petugas Manggala Agni Kemenhut memadamkan kebakaran di Kabupaten Bengkalis, Riau, Selasa (4/3). (Antara/FB Anggoro)

REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta-- Sejumlah titik api masih ditemukan di Riau. Berdasarkan rilis yang diterima ROL dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melaporkan bahwa asap semakin pekat dan kualitas udara dalam status bahaya.

Berikut perkembangan kondisi Riau saat ini, Sabtu (15/3) :

1) Hotspot dari satelit NOAA berjumlah 16 titik: Bengkalis 3, Dumai 1, Inhil 11 dan Meranti 1. Hotspot dari satelit Terra/Aqua MODIS total 162 titik yang konsentrasinya di wilayah utara Riau.

2) Kabut asap masih menyelimuti Riau khususnya Rohil, Bengkalis, Siak, Rohul, Pekanbaru, Kampar, Pelalawan, Inhil dan Inhu, bahkan sampai ke wilayah Sumbar. Jumat malam Pekanbaru diguyur hujan selama 10 menit.

3) Kualitas udara dalam kondisi berbahaya , nilai ISPU Bengkalis, Siak, Pekanbaru, Rohul, Kampar, Pelalawan, Kuansing > 300 psi. Sekolah masih libur.

4) Visibility Pekanbaru pagi ini 500 m. Di Kandis asap mulai menipis dan sinar matahari tembus ke permukaan.

5) Dengan kondisi tersebut Helikopter akan dipindahkan di Dumai untuk meningkatkan intensitas water bombing di wilayah utara.

6) Sore ini Bapak Presiden akan berkunjung ke Riau via Padang. Dari Padang menggunakan jalur darat ke Riau. Presiden akan melihat langsung operasi di lapangan dan setelah itu akan menyerahkan kepada Kepala BNPB.

7) Akan datang 1 brigade TNI sebanyak 2.500 personil dari Jakarta via Padang, terdiri dari 2 batalyon AD, 1 batalyon AU dan 1 batalyon AL untuk memperkuat pasukan kewilayahan di Riau dalam pemadaman titik api dan mempersempit ruang gerak para pembakar dan ilegal logging. Sabtu pagi pukul 08.00 wib dilakukan appel kesiapsiagaan pasukan TNI di Lanud Halim Perdana Kusuma. Panglima TNI dalam pengarahannya agar TNI melaksanakan operasi militer selain perang secara total. Musuh kalian saat ini adalah api dan asap.

8) Untuk operasi terpadu mengatasi bencana asap akibat kebakaran lahan dan hutan di Sumatera dan Kalimantan, BNPB menyediakan anggaran Rp 500 milyar. Dana ini untuk operasi water bombing, modifikasi cuaca, operasional pengerahan pasukan dan pemadaman di darat, dan peralatan, logistik, transportasi dan lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement