Jumat 14 Mar 2014 21:14 WIB

Wapres: Tingkatkan Kualitas SDM Indonesia Hal yang Serius

Rep: Esthi Maharani / Red: Djibril Muhammad
 Wapres Boediono memberikan keterangan pers seusai menjalani pemeriksaan oleh KPK atas kasus dana talangan Bank Century di kantor Wapres, Jakarta
Foto: Antara/Geri Aditya
Wapres Boediono memberikan keterangan pers seusai menjalani pemeriksaan oleh KPK atas kasus dana talangan Bank Century di kantor Wapres, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden, Boediono menilai upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia bukan perkara main-main. Menurutnya, upaya tersebut telah dilakukan secara serius.

"Tidak ada alasan untuk tidak serius bagi kita dan bagi nama Indonesia di mata dunia. Jangan sampai kita ketinggalan jauh," katanya saat menerima nominator unggulan dan pelita nusantara Indonesia MDGs Award 2013 di Istana Wakil Presiden, Jumat (14/3).

Ia mengatakan MDGs adalah komitmen negara-negara di dunia termasuk Indonesia untuk memperbaiki mutu SDM di dalam masing-masing negara. Ada target bersama yang harus dipenuhi setiap negara.

Komitmen itu pun harus disampaikan perkembangannya kepada dunia secara berkala. Dengan begitu, dunia termasuk di dalam negeri sendiri mengetahui kualitas masyarakatnya.

Menurutnya, pemerintah mengeluarkan banyak program untuk bisa mencapai sasaran-sasaran yang ditargetkan. Namun, ia juga mengakui ada beberapa program yang bisa berjalan dengan baik, ada pula yang kurang berjalan baik.

Contohnya, angka kematian ibu dan anak yang masih tinggi di tanah air. Menurutnya, hal tersebut adalah pekerjaan rumah yang harus diperbaiki di masa mendatang. Menurut Wapres, anak-anak, terutama balita menjadi tonggak awal perbaikan kualitas manusia Indonesia.

"Apa yang diupayakan bermacam-macam, seperti perbaikan nutrisi, mengurangi kematian ibu dan anak, pemenuhan air minum, penanganan HIV/ AIDs. Ada yang sangat bagus, ada pula yang tidak terlalu bagus," katanya.

Menurutnya, perbaikan kualitas manusia Indonesia tak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah. Pemerintah, lanjutnya, punya keterbatasan seperti keterbatasan dana. Karena itu, ia berharap pihak swasta, bahkan individu untuk ikut serta.

"Untuk mencapai sasaran dan memperbaiki kualitas manusia Indonesia, tidak bisa hanya pemerintah, duitnya terbatas. Sedangkan untuk tujuan itu, perbaikan harus benar-benar bisa mencapai akar rumput, karena disitu adalah kuncinya," katanya.

Sementara itu, utusan khusus presiden untuk MDGs, Nila Moeloek mengatakan adanya MDGs Award tak lain untuk memberikan apresiasi kepada individu, kelompok, ataupun swasta yang berkontribusi untuk meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia.

Menurutnya, dengan memberikan penghargaan, bisa menstimulasi percepatan pencapaian MDGs. "Ajang setiap tahun sejak 2011 ini momentum dalam mendorong pencapaian MDGs. Upaya percepatan pencapaian MDGs bisa lebih efektif dengan memberikan penghargaan yang layak," katanya.

Ia mengatakan dengan penghargaan tersebut sama artinya dengan saling mengingatkan bahwa pencapaian MDGs bisa dilakukan berdasarkan partisipasi setiap pihak. Pemerintah dan pemangku kepentingan punya keinginan yang sama untuk meningkatkan kualitas manusia indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement