Jumat 14 Mar 2014 18:23 WIB

Riau Jadi Seperti Subuh Sepanjang Hari

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Joko Sadewo
Kabut asap menyelimuti Pekanbaru.
Foto: Rony Muharman/Antara
Kabut asap menyelimuti Pekanbaru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Kabut asap yang mengepung Riau dirasakan kian menebal. Rosita, warga Pelalawan mengatakan dirinya sudah lama tidak melihat sinar matahari. "Seperti subuh saja sepanjang hari, tidak terlihat matahari," katanya kepada Republika, Jumat (14/3).

Dampak asap dikatakan makin terasa. Asap mulai menyusup ke dalam rumah tanpa bisa dibendung. Hanya di dalam kantor menurutnya yang relatif aman terhadap gempuran asap. Ketika mengendarai mobil siang hari, lampu jauh harus dinyalakan karena jarak pandang terbatas sekitar 50 meter saja. Dalam perjalanan ke kantor pun, warga tidak bisa menghindar dari menghirup asap tersebut.

Rosita mengaku khawatir dengan kesehatan bayinya. Selama ini ia menyediakan tabung oksigen untuk agar buah hatinya bisa mendapatkan sedikit udara segar. Ia juga khawatir anak-anaknya yang lebih besar banyak tertinggal pelajaran. Dinas Pendidikan setempat sudah meliburkan anak kelas 1,2 dan 3 selama satu setengah bulan. Dua hari ini, murid SMA bahkan juga ikut diliburkan. "Kalau lebih lama dari ini, kasihan. Mereka kan mau ujian," katanya.

Ia juga menyambut sinis rencana Presiden memimpin langsung pengendalian asap di Riau yang disampaikan lewat twitter. Langkah Presiden dinilai sangat terlambat. "Lagipula, Presiden mau mendarat dimana? Mau terbang pakai apa?  Coba kasih tahu saya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement