REPUBLIKA.CO.ID, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama mengisyaratkan kesiapannya untuk duduk menggantikan kursi jabatan yang akan ditinggalkan oleh Joko Widodo. Jokowi, sapaan akrabnya telah resmi dideklarasikan sebagai kandidat calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jumat, (14/3) di Marunda.
Menurut Ahok, sapaan akrabnya mengetahui deklarasi Jokowi dari televisi. Dirinya juga mengaku belum mengetahui sebelumnya. Sebab, Jokowi saat ditanya soal isu pendeklarasian tidak memberikan jawaban yang pasti.
Ahok menuturkan, sebagai Wakil Gubernur, harus tetap mendukung apapun keputusannya, apapun partainya. Siapapun yang ingin memperbaiki negara ini, apalagi dengan jejak rekam yang teruji bisa jadi presiden yang baik. "Saya wajib mendukungnya,"ujar Ahok, Jumat (14/3) dihadapan wartawan di Balai Kota.
Ahok mengatakan, sebagai seorang politisi harus siap segala kemungkinan yang akan terjadi. Termasuk kemungkinan menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Jokowi. "Kita politisi harus siap segala hal lah," katanya.
Ahok mengaku telah mengerti apa maunya Jokowi. Setelah satu setengah tahun bersama memimpin Jakarta. Ahok mengaku sudah belajar latihan jadi gubernur. Karena Jokowi selama ini sering blusukan. Sehingga kerjaan di kantor lebih banyak diselesaikan dirinya.
Saat ditanya soal isu Rieke Diah Pitaloka yang akan mendampingi nanti jika menjadi Gubernur DKI Jakarta, Ahok menyerahkan semuanya kepada partai.