REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Pembangunan infrastruktur gas bumi terintegrasi Jawa Tengah segera dimulai yang mencakup proyek pipa transmisi Kalimantan-Jawa (Kalija) tahap I dan proyek distribusi gas di provinsi ini yang terbagi dalam tiga koridor.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono rencananya meresmikan dimulainya pembangunan (groundbreaking) proyek infrastruktur gas Jateng tersebut di area Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Tambak Lorok, Semarang, Jumat.
Proyek pipa transmisi Kalija I sepanjang 207 kilometer menghubungkan sumber gas lapangan Kepodang ke PLTGU Tambak Lorok milik PT PLN (Persero) dengan kapasitas gas 116 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
Sementara proyek pipa transmisi Kalija tahap II direncanakan sepanjang 1.200 kilometer yang menghubungkan sumber gas di Kalimantan Timur ke Jawa.
Adapun tiga koridor jaringan distribusi gas bumi Jawa Tengah adalah Koridor I yang meliputi Kendal-Semarang-Demak (48 km), Koridor II wilayah Ungaran (34 km) dan Koridor III di wilayah Pekalongan-Solo Raya-Pati (235 km).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik dalam keterangan persnya mengatakan pembangunan proyek infrastruktur gas bumi terintegrasi di Jawa Tengah ini merupakan momentum penting untuk mempercepat program konversi energi dari bahan bakar minyak (BBM) ke gas bumi.
"Pemerintah berharap pembangunan pipa dari Lapangan Gas Kepodang ke PLTGU Tambak Lorok dapat selesai tepat waktu, sehingga bisa menghemat biaya energi PLN," katanya.
Pembangunan pipa transmisi Kalija I dilaksanakan oleh PT Kalimantan Jawa Gas (PT KJG), dimana 80 persen sahamnya dikuasai oleh BUMN PT Perusahaan Gas Negara (PGN) sedangkan sisanya 20 persen dimiliki PT Bakrie & Brothers.
Proyek ini ditargetkan selesai pada kuartal ketiga 2015. Sementara proyek pipa transmisi Kalija tahap II akan dibangun selanjutnya.
Menurut Jero Wacik, pembangunan proyek Kalija I ini menjadi bukti keberhasilan pemerintah dalam mendorong percepatan infrastruktur gas bumi setelah sekian lama proyek ini terhenti.
Percepatan infrastruktur gas bumi ini juga sejalan dengan upaya pemerintah meningkatkan alokasi gas bumi bagi domestik. Pada 2014, rencana alokasi gas domestik mencapai sebesar 4.560 miliar british thermal unit per hari (BBTUD) atau 57,3 persen dari total produksi. Sementara pada 2013 alokasi gas bumi domestik sebanyak 3.774 BBTUD atau 52,6 persen.