REPUBLIKA.CO.ID, LANGKAT -- Kabut asap kembali melanda Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, sehingga mengganggu jarak pandang para pengendara sepeda motor dan mobil.
"Kabut asap tebal hitam pekat melanda Langkat," kata salah seorang warga masyarakat Kota Stabat, Muhammad Iqbal, di Stabat, Rabu.
beberapa hari ini terakhir kabut asap telah menghilang. Namun, sekarang kembali lagi dan ini sangat dirasakan warga sangat mengganggu sewaktu naik kendaraan.
Dia belum mengetahui dari mana asal kabut asap ini. Namun, masyarakat sangat merasakan kabut asap yang tebal dan hitam.
Kepala Bidang Pelayanan Data dan Informasi Badan Meteorologi Kalimatologi Geofisika (BMKG) Wilayah Medan, Hendra Suwarta, menjelaskan adanya ditemukan dua titik panas (hotspot) di Langkat.
Berdasarkan pantauan setelit NOAA bahwa di Langkat ada ditemukan dua titik panas, sementara di Sumatera ada ditemukan 288 titik panas.
Untuk Sumatera Bahagian Utara seperti Aceh ditemukan 39 titik panas, Riau 145, Kepulauan Riau empat. Sedangkan di Sumatera Utara ada ditemukan 22 titik panas (hotspot) yang terdiri dari Tapanuli Utara satu, Tapanuli Selatan delapan, Mandailing Natal ada dua, Labuhanbatu Utara satu, Labuhanbatu Selatan satu.
Selain itu juga ditemukan satu titik panas di Kabupaten Asahan, Karo satu, Padang Lawas satu, Tobasa satu, Humbawas satu dan Binjai satu.
Hendra Suwarta juga menjelaskan bahwa angin dominan berhembus dari arah timur laut. Dia berharap agar warga mewaspadai kebakaran hutan dan asap di wilayah Sumatera, karena akan mengganggu aktivitas warga. Kaswir