REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi, Jawa Barat, menilai motif batik daerah setempat yang akan dimanfaatkan sebagai seragam siswa perlu dikoreksi terlebih dahulu.
"Kita akan melakukan koreksi terlebih dahulu terhadap motif batik Bekasi yang nantinya akan dijadikan seragam sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Encu Hermana di Bekasi, Rabu (12/3).
Menurut dia, koreksi akan dilakukan pada warna, juga gambar pada batik untuk mempertimbangkan faktor filosofi, sejarah, serta estetika dalam mengoreksi motif batik nantinya. Koreksi motif tersebut penting untuk dilakukan sebagai bahan pertimbangan penerbitan Peraturan Wali Kota Bekasi terkait pemakaian seragam tersebut.
Pihaknya menargetkan, proses koreksi dan penerbitan Perwal bisa rampung segera agar seragam batik yang baru direalisasikan pada tahun ajaran baru 2014/2015. "Setelah saya lihat contoh motif untuk masing-masing jenjang, mulai dari SD, SMP, sampai SMA, masih ada yang perlu dikoreksi," katanya.
Sejauh ini, di antara tingkatan lainnya, motif batik untuk seragam SMA yang dinilai Encu sudah pas, sehingga tak memerlukan banyak koreksi. Sementara untuk tingkat SD, warnanya yang perlu disesuaikan supaya tidak terlalu kontras dengan warna dasar seragam bagian bawah, baik celana maupun rok.
"Bagaimanapun juga kan unsur estetikanya harus tetap diperhatikan. Warna batik dengan seragam bawahnya harus tetap selaras," katanya.
Menurutnya, motif batik yang saat ini digunakan siswa setempat akan dinyatakan tidak berlaku lagi bila motif batik Bekasi telah ditentukan. "Semua sekolah, baik negeri maupun swasta, diwajibkan mengikuti aturan mengenai motif seragam batik di tiap-tiap jenjang pendidikan," katanya.