Rabu 12 Mar 2014 20:39 WIB

Pengawas Tender Bus Transjakarta Diaudit

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Karta Raharja Ucu
 Seorang petugas memperbaiki bus TransJakarta yang mogok di Jalan Gunung Sahari Raya, Jakarta Pusat, Selasa (25/2). (foto: Raisan Al Farisi)
Seorang petugas memperbaiki bus TransJakarta yang mogok di Jalan Gunung Sahari Raya, Jakarta Pusat, Selasa (25/2). (foto: Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan pengawas tender bus disebut-sebut ikut terlibat dalam penyimpangan pengadaan 656 bus di Dinas Perhubungan. Kepala Inspektorat DKI Jakarta Franky Mangatas mengatakan, perusahaan pengawas lelang merupakan salah satu pihak yang ikut diaudit dalam investigasi yang mereka lakukan.  

"Semua kita periksa, termasuk perusahaan pengawas lelang dan semua dokumen perjanjiannya," kata dia saat dihubungi ROL, Rabu (12/3).

Sayangnya Franky enggan menyebut seperti apa hasil yang timnya temukan dari audit tersebut. Ia hanya menyebut secara umum memang ada kesalahan prosedur sejak awal proses lelang bus. "Itu yang sekarang sedang dilakukan pemeriksaan lebih rinci," ujarnya.

Saat ini, kata Franky, Pemprov DKI akan tetap menunggu hasil laporan dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk menguatkan hasil temuan Inspektorat.

Dugaan perusahaan pengawas tender ikut melakukan penyimpangan lantaran mereka disebut-sebut tidak melakukan kewajiban melakukan pengawasan sejak bus diproduksi di Cina sampai tiba di Jakarta. Para konsultan itu diduga hanya membuat laporan saat bus-bus sudah tiba di pul Transjakarta. Padahal, konsultan harusnya membuat laporan pengawasan setiap hari sejak bus diproduksi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement