Rabu 12 Mar 2014 09:52 WIB

2 Partai Besar Ini Acuhkan Hasil Survey

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Bilal Ramadhan
Bendera Parpol Peserta Pemilu 2014
Foto: Adhi Wicaksono/ Republika
Bendera Parpol Peserta Pemilu 2014

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Naik turunnya elektabilitas partai-partai politik di Indonesia saat ini dinilai oleh Politikus Partai Golkar DR. Aziz Syamsuddin sebagai sesuatu yang wajar.

''Inilah yang namanya dinamika politik. Dan hal ini lebih dikarenakan kerja di lapangan yang terus menerus dengan cara  mendekatkan diri dan menampung aspirasi masyarakat. Dan itu bukan kerja satu bulan atau dua bulan. Ini adalah hasil kerja yang sudah dilakukan sejak beberapa tahun yang lalu,'' ujar Aziz Syamsuddin saat dihubungi melalui telepon, Rabu, (12/3).

''Jangan surveinya dulu yang pikirkan, tetapi sebaiknya imbau agar Panwaslu, Bawaslu, pihak Polri, dan seluruh elemen terkait mengawasi dengan baik. Itu dulu. Jangan sampai survei itu nanti menjadi ajang pembenaran money politic,'' terang Aziz.

Politikus PDI Perjuangan, Effendi M. S. Simbolon juga berkomentar, ''Saya kira sah-sah saja dan kita persilahkan saja kalau ada yang mencoba untuk memetakan elektabiltas partai-partai politik di Indonesia.  Sebenarnya saya tidak ingin berkomentar dan tidak terllau ambil pusing dengan metode-metode yang diterapkan oleh para suveyor tersebut. Mereka punya cara sendiri untuk merepresentasikan apa yang mereka survei,'' jelas Effendi.

Lebih jauh Anggota Komisi VII DPR-RI ini mengatakan, elektabilitas partai naik dan turun adalah hasil kerja para surveyor yang sebenarnya perlu dipantau oleh sebuah lembaga yang bisa dibentuk. Akan tetapi, katanya, tentang elektabilias yang naik turun tersebut hanyalah sekedar corak dan dinamika demokrasi.

''Sepanjang semuanya masih berada di koridor dan aturan main yang benar, silahkan saja. Tapi saya sendiri tidak mau ambil pusing dan merasa tidak berkepentingan berkomentar,'' tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement