REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Sekitar 10.000 warga Ibu Kota Provinsi Riau, Pekanbaru, menderita akibat infeksi saluran pernafasan atas (ispa) setelah udara di daerah itu tercemar polusi asap dampak dari kebakaran lahan.
"Total jumlah yang masuk tepatnya mencapai 10.608 jiwa untuk Pekanbaru saja. Jumlah ini meningkat dibandingkan sebelumnya yang masih berkisar 8.000 jiwa," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Riau, Zainal Arifin, kepada pers di Pekanbaru, Selasa.
Selain Pekanbaru, Dinkes Riau juga mencatat ada sebanyak 7.811 jiwa warga Rokan Hilir juga menderita akibat ispa dan di Bengkalis tercatat 4.787 jiwa.
Di Kota Dumai, Dinkes Riau mencatat ada sebanyak 3.188 jiwa penderita ispa, Siak (3.038 jiwa), Pelalawan (2.955), Rokan Hulu (2.548), Kampar (2.118) dan di Indragiri Hulu ada sebanyak 1.779 jiwa penderita ispa.
Kemudian di Kabupaten Indragiri Hilir ada sebanyak 1.000 jiwa dan di Kuantan Singingi sebanyak 634 jiwa.
Zainal mengatakan, tingginya jumlah penderita ispa akibat masih tercemarnya udara di berbagai wilayah Riau dengan kabut asap sisa kebakaran lahan dan hutan.
"Kami telah membagikan atau mendistribusikan masker ke seluruh kabupaten atau kota yang terkena kabut asap terparah termasuk Pekanbaru, Bengkalis, Meranti, Dumai dan sejumlah daerah lainnya," kata dia.