Selasa 11 Mar 2014 21:56 WIB

Tertekan Harga, Cina Akan Kucurkan Stok Timah

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Bilal Ramadhan
Pekerja menata kepingan timah sebelum dikapalkan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pekerja menata kepingan timah sebelum dikapalkan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKAL PINANG-- Salah satu produsen dan pemilik stok timah terbesar, Cina berencana melepas produknya. Hal ini karena harga lokal kalah bersaing dengan harga timah dunia. Kepala Perwakilan ITRI, menyampaikan Cina akan melepas produksi timah mereka. Khususnya jika harga timah dunia terus meningkat.

Apalagi ia memperkirakan harga timah dunia akan meningkat dalam beberapa tahun hingga mencapai 30 ribu dolar per metrik ton. ''Karena harga ekspor takkan bisa ditahan dan akan meningkat,'' tutur dia Tin Conference & Exhibition 2014 di Bangka, Selasa (11/3).

Total angka resminya mencapai 17 ribu metrik ton. Namun ia menggaris bawahi, kalau produsen Cina bukan tak mungkin masuk ke pasar bursa Indonesia. Hanya saja dengan syarat angka penjualannya mencapai 25 ribu hingga 27 ribu dolar AS per metrik ton.

Chief Executive Officer Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesian Megain Widjaja mengingatkan mengenai tantangan utama jika Cina melepas timah dalam jumlah besar. Harga akan meningkat pesat bahkan hingga 27-33 ribu dolar AS per metrik ton.

Hal ini akan memicu ekspor besar-besaran di beberapa negara penghasil timah. Timah yang membanjiri pasar justru akan membuat harga merosot kebawah. Sehingga menyebabkan kerugian bagi banyak pihak. Selain itu pelaku industri elektronik juga akan mencari dan bahkan membuat produk pengganti atau subtitusi. Karena keuntungan mereka juga semakin menipis ditengah ketatnya bisnis smartphone.

''Mereka akan meningkatkan budget R&D untuk membuat produk pengganti timah,'' tutur megain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement