REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, berusaha mempertahankan dan mengembangkan keberadaan pasar tradisional sebagai salah satu penunjang perekonomian di daerah ini.
"Pada saat ini jumlah pasar di Kabupaten Sleman mencapai 39 pasar yang tersebar di 17 kecamatan dan 36 desa," kata Kepala Dinas Pasar Kabupaten Sleman Tri Endah Yitnani, Selasa (11/3).
Untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para konsumen serta menciptakan kondisi pasar yang bersih dan nyaman, kata dia, Pemkab Sleman merehabilitasi dan merevitalisasi sembilan pasar tradisional di daerah ini.
"Kami juga melakukan pembinaan kepada para pedagang pasar untuk penataan pasar desa, fasilitasi pembentukan, dan pembinaan pengurus paguyuban pasar, penataan tempat dagangan serta jenis mata dagangan di tujuh unit Pelaksana Teknis Pelayanan Pasar dan peningkatan pelayanan pedagang pasar di 40 pasar dan Taman Kuliner," kata dia.
Ia mengatakan, salah satu penataan akan dilakukan di Pusat Kuliner Belut Godean. Caranya melalui penataan pedagang keripik belut di lingkungan Pasar Godean yang dirasakan sudah mendesak untuk dipindah karena lokasi di pinggir jalan yang padat lalu lintasnya sehingga rawan menimbulkan kemacetan lalu lintas.
"Pasar kuliner ini berdiri di atas tanah kas Desa Sidoagung bekas Kantor Kecamatan Godean seluas 2.690 meter persegi dengan luas bangunan 1.273 meter persegi," kata dia.
Endah mengatakan, Pusat Kuliner Belut Godean saat ini sudah ditempati sebanyak 30 pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Keripik Belut Wilayah Sleman Barat, Godean, Seyegan, Minggir, dan Moyudan.
"Nantinya juga akan dibangun setral pasar klitikan dan sentral pasar hewan di lingkungan Pasar Godean Sleman," kata dia.