Selasa 11 Mar 2014 12:49 WIB

Rangsang Hujan, BPPT Tabur Enam Ton Garam di Langit Riau

Komandan Skadron Udara 31 Letkol Adrian Damanik (kiri) memberikan penjelasan alat tabung Tekhnologi modifikasi cuaca kepada Kepala BNPB Syamsul Maarif (kedua kiri) yang didampingi Asisten Operasi KSAU Marsekal Muda TNI Bagus Puruhito (kanan) dan Kepala UPT
Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Komandan Skadron Udara 31 Letkol Adrian Damanik (kiri) memberikan penjelasan alat tabung Tekhnologi modifikasi cuaca kepada Kepala BNPB Syamsul Maarif (kedua kiri) yang didampingi Asisten Operasi KSAU Marsekal Muda TNI Bagus Puruhito (kanan) dan Kepala UPT

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Upaya pemadaman kebakaran lahan di Riau terus dilakukan. Badan Pengkajiandan Penerapan Teknologi (BPPT) telah menaburkan enam ton garam dalam penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk merangsang terjadinya hujan di atas Provinsi Riau.

"TMC atau penaburan garam telah dilakukan sejak enam hari ini oleh BPPT," kata Kepala Bidang Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo kepada pers di Pekanbaru lewat pesan elektronik yang diterima, Selasa.

Data realisasi penerbangan TMC oleh BPPT menyatakan, penyemaian dilakukan di tujuh wilayah kabupaten/kota di Riau seperti Kabupaten Siak, Pelalawan, Kuantan Singingi, Rokan Hilir, Kampar, Rokan Hulu dan Kota Dumai. BPPT rata-rata menaburkan garam sebanyak satu ton untuk setiap daerah, khususnya pada kawasan terdapat bertumbuhan awan cukup pesat.

BPPT menyatakan, sebenarnya upaya TMC telah dilakukan selama delapan hari, namun pada tanggal 8 dan 9 Maret, pesawat tidak dapat terbang karena adanya kerusakan dan jarak pandang maksimum (visibilitas) yang tidak memungkinkan untuk terbang.

"Upaya penyemaian masih terus dilakukan hingga terjadi hujan cukup lebat khususnya di daerah-daerah terbanyak titik kebakarab lahan," kata Agus.

Satgas Tanggap Darurat Bencana Asap Riau telah menyiapkan 25 ton garam untuk modifikasi cuaca hujan buatan dalam pemadaman kebakaran lahan dan hutan di Riau.

Menurut dia, sebanyak 12,5 ton kini sudah berada di gudang Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, sementara sisanya akan tiba dari Jakarta secara bertahap.

"Awan yang mengandung air untuk kemungkinan disemai sudah mulai ada, jadi diharapkan upaya hujan buatan bisa lebih mudah. Sementara saat ini ada delapan unit pesawat yang telah membantu upaya pemadaman," katanya.

Menurut dia, total ada delapan pesawat yang kini terdaftar di Satgas untuk membantu upaya pemadaman kebakaran di Riau antara lain satu heli TNI AU, dua dari BNPB salah satunya Sikorsky, serta lima helikopter bantuan perusahaan dimana tiga diantaranya dari PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP).

"Kemarin juga telah datang helikopter kamov untuk bantuan bom air dengan kapasitas 5.000 liter air," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement