Selasa 11 Mar 2014 12:45 WIB

Jumlah 'Hotspot' di Riau Terus Meningkat

Kebakaran terjadi lahan kebun kelapa sawit terlihat dari udara di Kabupaten Pelalawan, Riau, Kamis (27/6). Kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau masih terjadi setelah sepekan tanggap darurat asap diberlakukan.
Foto: Antara/Topan Ali
Kebakaran terjadi lahan kebun kelapa sawit terlihat dari udara di Kabupaten Pelalawan, Riau, Kamis (27/6). Kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau masih terjadi setelah sepekan tanggap darurat asap diberlakukan.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Satelit NOAA 18 milik Amerika merekam "hotspot" di daratan Provinsi Riau terus meningkat dan terakhir dari 79 menjadi 145 titik yang tersebar di delapan kabupaten/kota.

"Di Sumatera ada 228 titik, terbanyak masih di Riau," kata Kepala Bidang Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo kepada pers lewat pesan elektronik yang diterima, Selasa.

Data hasil monitoring Satelit NOAA 18 menyebutkan, ratusan titik panas di Riau pada Senin (10/3) terbanyak berada di Kabupaten Bengkalis yakni 38 titik, kemudian di Meranti yakni 20 titik.

"Hotspot" juga terdeteksi berada di Pelalawan dan Siak masing-masing 19 titik, Dumai 17 titik, Indragiri Hilir 15 titik, Rokan Hilir 14 titik, dan di Kuantan Singingi ada tiga titik panas.

JIka dibandingkan dengan hari sebelumnya, Ahad (9/3), titik panas di Riau hanya terdeteksi 79 titik dan terbanyak berada di Pelalawan yakni 20 titik dan di Bengkalis hanya 16 titik.

Sepanjang Maret 2014, hasil monitoring Satelit NOAA 18 menunjukkan jumlah "hotspot" di Riau cenderung meningkat. Terutama mulai 6 Maret, dimana titik panas sempat hanya terdeteksi satu, meningkat menjadi 10 titik dan 51 hingga 79 dan sekarang menjadi 145 titik.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Sugarin, mengatakan peningkatan jumlah titik panas tersebut disebabkan cuaca di Riau yang masih minim hujan.

"Kalaupun ada, intensitasnya masih ringan dan bersifat lokal sehingga tidak banyak membantu memadamkan titik kebakaran lahan di Riau," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement