REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Memasuki pekan kedua Maret, harga beras di Kota Cirebon, semakin tinggi. Para pengecer kecil pun kesulitan untuk mendapatkan stok beras.
Berdasarkan pantauan di Pasar Pagi Kota Cirebon, Selasa (11/3), harga beras kualitas rendah saat ini sudah mencapai Rp 9 ribu per kilogram (kg). Sedangkan beras kualitas medium seharga Rp 9.500 - Rp 9.700 per kg dan beras kualitas bagus dihargai Rp 10 ribu per kg.
Tingginya harga beras itu menyulitkan para pedagang eceran. Mereka tidak mampu lagi menyetok beras dalam jumlah besar. ''Modalnya tidak cukup untuk menyetok beras dalam jumlah besar,'' tutur seorang pedagang beras eceran di Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Inah.
Inah mengatakan, hanya memiliki stok beras sebanyak empat karung sejak awal bulan lalu. Beras itu digunakannya untuk kebutuhan sendiri maupun melayani pembeli secara eceran. ''Kalau ada pembeli yang ingin membeli beras karungan, terpaksa saya tolak,'' tutur Inah.
Inah pun mengaku belum tahu apakah akan menyetok beras lagi jika stok berasnya sudah habis. Dia mengaku akan melihat perkembangan harga beras di pasaran terlebih dulu.
Seorang warga Kelurahan Kalijaga, Hermin, mengeluhkan tingginya harga beras. Apalagi, penghasilan suaminya sebagai karyawan swasta tidak mengalami kenaikan.
''Biasanya uang Rp 10 ribu bisa beli beras dan ongkos angkot saat ke pasar, tapi sekarang hanya cukup untuk beli berasnya saja,'' tandas Hermin.