REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, berencana menyerahkan pengelolaan Stadion Patriot kepada pihak swasta, menyusul tingginya biaya perawatan fasilitas berstandar internasional itu.
"Pemerintah, dalam hal ini Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata tidak akan sanggup untuk menyediakan anggaran serta sumber daya manusianya," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi usai meresmikan stadion bernilai total Rp 450 miliar itu di Bekasi, Senin.
Menurut dia untuk merawat stadion berkapasitas 35.000 penonton itu membutuhkan dana yang sangat besar.
"Untuk membayar tagihan listriknya saja, Disporbudpar Kota Bekasi pernah menghitung kebutuhannya mencapai Rp 50 juta per bulan. Belum lagi dana perawatan untuk rumput juga sarana dan prasarana lainnya di stadion," katanya.
Menurut rahmat akan lebih baik bila pengelolaannya diserahkan pada pihak ketiga yang memang sudah berpengalaman di bidangnya.
Pemerintah pun akan mulai mengkaji penentuan pihak ketiga yang nantinya akan mengelola stadion. Salah satu syarat utamanya, pihak ketiga itu sanggup merawat stadion dengan baik sekaligus memberikan keuntungan bagi Pemkot Bekasi.
"Setelah diperoleh hasil kajiannya, siapa yang nantinya ditunjuk akan ditempuh melalui mekanisme lelang," katanya.
Selama pihak ketiga belum ditunjuk, untuk sementara perawatan stadion akan dilaksanakan oleh Disporbudpar. Tenaganya diambil dari pegawai maupun tenaga kontrak.
Sekretaris Disporbudpar Kota Bekasi Dedu Junaedi mengatakan, pegawai yang nantinya akan ditugasi merawat stadion, terlebih dahulu akan mendapatkan "sharing" ilmu dari PT Prambanan Dwipaka.
"Sebab tiap-tiap bagiannya memerlukan penanganan yang tidak sembarangan, sehingga kami perlu mempelajarinya dari kontraktor," ujarnya.