Senin 10 Mar 2014 08:54 WIB

Awas, Ceceran Tanah Galian di Jalan Dewi Sartika‪

Rep: C61/ Red: A.Syalaby Ichsan
Pengendara sepeda motor melintasi Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang, Jakarta, Jumat (3/1/2014).  (Republika/Yasin Habibi)
Pengendara sepeda motor melintasi Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang, Jakarta, Jumat (3/1/2014). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengendara sepeda motor yang melintasi Jalan Dewi Sartika, Senin (10/3), diminta berhati-hati terhadap adanya ceceran tanah sepanjang 600 meter. Sebab, ceceran tersebut cukup mengganggu pandangan serta pernapasan.

Pengguna jalan yang melintasi jalan Dewi Sartika, terutama yang hendak menuju Jatinegara dari arah Cawang, mengeluhkan pengerjaan proyek Rumah Sakit Budi Asih, Kramat Jati, Jakarta Timur. Proyek tersebut meninggalkan tanah yang tercecer dan menyebabkan banyaknya debu di sepanjang jalan sekitar 600 meter. Pengendara yang melintas harus ekstra hati-hati saat melintasi jalan tersebut.

Warga sekitar dan para pengguna jalan mengharapkan pihak terkait segera membersihkan ceceran tanah tersebut. Sebab, jika hujan turun jalanan menjadi licin sehingga memicu tergelincirnya kendaraan roda dua. Keberadaan ceceran tanah tersebut sudah terjadi sejak lima hari yang lalu.

Butiran debu yang beterbangan dikeluhkan para pengendara. Hendar Sukandi (43 tahun) seorang pengendara sepeda motor mengaku khawatir dan terganggu saat melintas di Jalan Dewi Sartika depan RS Budi Asih. "Cukup mengganggu, apalagi kalau hujan bisa licin," keluh Sukandi. 

Indri Ardianti (24), karyawan swasta, dia juga mengeluhkan adanya debu di jalanan akibat ceceran tanah itu. Dirinya harus mengganti maskernya usai pulang kerja.

Menurut petugas keamanan proyek, Rahman (40), pengangkutan tanah galian proyek dilangsungkan mulai pukul 22.00 sampai 05.00 WIB. "Ceceran tanah sebenarnya selalu dibersihkan setiap truk keluar," ucap Rahman.

Khalifah (32) warga setempat mengaku sering melihat petugas proyek membersihkan sisa tanah yang berceceran. Namun, ternyata masih banyak ceceran tanah yang terlewat, belum disingkirkan dari jalanan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement