Ahad 09 Mar 2014 22:59 WIB

Budayawan: Indonesia Kaya Keragaman Budaya Pencak Silat

Pencak Silat (ilustrasi)
Foto: Antara/Syaiful Arif
Pencak Silat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua Umum PB Padepokan Sangsaka Buana, Abah Jatnika Nangga Mihardja mengatakan Indonesia memiliki keragaman budaya pencak silat di berbagai daerah yang harus dilestarikan sebagai modal bangsa.

"Cina memiliki kungfu, taichi, Jepang ada kempo, Indonesia juga memiliki pencak silat sebagai budaya bangsa," ujar Abah Jatnika dalam peluncuran Senam Hijaiyah Indonesia, di Padepokan Sangsaka Buana, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad (9/3).

Jatmika mengatakan untuk wilayah Jawa Barat terapat 70 lebih seni pencak silat mulai dari Cimande, Serak, Syahbandar, Cianjuran, Cikalong, Cikaret, Sukabumian, Ujung Berong, Tonjong, Gobang, Pepedang dan Pagoron.

Banyaknya keragaman budaya di Indonesia haruslah kendapat perhatian serius oleh pemerintah pusat untuk melestarikannya.

Diperlukan seorang mereri kebudayaan untuk mengurusi keragaman budaya di Indonesia. Agar budaya bangsa Indonesia terus tumbuh hingga generasi selanjutnya.

"Minimal semua sektor diangkat kebudayaan, budaya pertanian, budaya sosial, jika kita sudah mejadikan budaya sebagai jati diri bangsa karena yang ditakuti oleh dunia luar ada kebudayaan kita," ujarnya.

Menurut Jatnika tanpa budaya maka sendi-sendi negara dan berbangsa di Indonesia akan rapuh, oleh karena itu budaya pencak silat harus kita dilestarikan keberadaannya.

Dalam pencak berasal dari kata lima, yakni pendidikan fisik, pendidikan akal, pendidikan rasa, pendidikan tentang hati, dan pendidikan tentang rohani. "Pencak adalah ajaran hidup," ujarnya.

Jatnika mengatakan generasi muda harus bisa menjagabudaya tersebut, karena apabila generasi tidak mengenal budaya maka akan hancurlah bangsa ini.

"Budaya ini jati diri bangsa, pertahanan bangsa. Jadi dari pelatihan Senam Hijaiyah Indonesia ini diharapkan timbul pakar-pakar cimande," ujarnya.

Budaya bangsa tidak hanya Pencak silat, tapi juga dari peninggalan sejarah dan pra sejarah seperti prasasti.

Satu-satunya budaya yang menyatukan spiritual mental, fisik kuat, hanya diajarkan ilmu pencak.

Menurut Jatnika keberadaan budaya pencak sudah hampir terancam punah bilah dibiarkan. Kalau tidak punah akan diambil orang.

"Cara melestarikan salah satunya melalui Senam Hijaiyah ini mengubah pencak silat Cimande menjadi gerakan yang bisa diikuti oleh generasi muda," ujarnya.

Jatnika menambahkan peluncuran Senam Hijaiyah Indonesia diharapkan bisa menjadi penyatu bangsa Bogor khususnya dan Indonesia umumnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement