Ahad 09 Mar 2014 19:01 WIB

Lion Air Gandeng PKB Resmikan NULion

Rep: RR Laeny Sulistyawati / Red: Mansyur Faqih
Nahdlatul Ulama
Nahdlatul Ulama

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Lion Air bekerja sama dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendirikan koperasi NULion. Ini merupakan koperasi pinjaman modal untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).    

Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan, NULion didirikan sebagai bentuk langkah konkrit bersama mewujudkan kemakmuran ekonomi kerakyatan. Untuk itu, NULion disebut menjadi koperasi yang memberikan bantuan modal kerja bagi para anggota Nahdlatul Ulama (NU) yang merupakan pelaku UMKM. 

Uang itu diharapkan diharapkan dapat mengembangkan usaha anggota NU itu.

"Bantuan yang diberikan yaitu berupa konsep dana bergulir yaitu sebesar Rp 5 juta per orang," ujarnya di Surabaya, Jawa Timur, Ahad (9/3) sore.

Dia menambahkan, pinjaman yang diberikan tidak memiliki bunga. Masa pinjaman pun disesuaikan dengan besar kecilnya usaha si peminjam. 

Untuk tahap peminjaman awal, NULion menggelontorkan dana sebesar Rp 2 miliar untuk 400 anggota pengurus wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) di Jatim. Jadi mereka mendapat pinjaman Rp 5 juta per orang. 

"Mereka yang mendapatkan pinjaman kali ini memiliki macam-macam bidang usaha, mulai pengusaha kerupuk, peternak, petugas perkebunan, hingga perikanan," ujarnya. 

Tak hanya memperoleh dana, kata Edward, peminjam juga memperoleh pelatihan, pembinaan selama mengembangkan usaha. Untuk sementara, dana pinjaman difokuskan untuk kalangan NU. 

Anggota NU memang menjadi sasaran utama yang dapat menikmati pinjaman. Ini karena NU merupakan organisasi besar yang struktur kepengurusannya ada di seluruh Indonesia. 

"Tetapi kalau calon peminjam berasal dari organisasi massa lain seperti Muhammadiyah tidak masalah," ujarnya.

Untuk mendapatkan pinjaman, NULion telah memiliki tenaga ahli untuk meneliti apakah calon peminjam ini bisa mendapatkan pinjaman atau tidak. Ke depan, ia menargetkan dapat membantu pelaku usaha UMKM yang juga anggota NU yang tinggal di seluruh provinsi di Indonesia.

Dana yang dapat disalurkan diproyeksi terserap triliunan rupiah. "Tapi buat apa dapat menyalurkan dana triliunan rupiah namun usaha mereka tidak berkembang," tuturnya.

Ia juga berharap, pinjaman modal itu dapat membuat usaha si peminjam berkembang dan uang yang dipergunakan itu bisa segera dikembalikan. Jika pengembalian dana pinjaman berlangsung tanpa kendala, uang itu dapat dipinjamkan ke pelaku usaha lain supaya dapat mengembangkan usahanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement