REPUBLIKA.CO.ID, WAYKANAN -- Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Waykanan Provinsi Lampung Nur Huda berharap jajaran dan kadernya bisa menjaga dan mengimplementasikan harapan ulama pendiri organisasi ini untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia selamanya.
"Terima kasih untuk para sesepuh dan para ulama atas doanya. Saya takut tidak bisa memegang amanah para ulama dalam menjaga negeri ini. Faktanya, kita yang hidup di era modern ini kadangkala malas berbuat nyata untuk negara ini," kata dia, di Baradatu Waykanan, Jumat.
Nur Huda yang sempat beberapa kali terisak menitikan air mata, mengingatkan kiprah para ulama dan santri pendahulu bangsa yang turut berjuang memerdekakan Indonesia dan mendirikan NKRI.
Karena itu, pada peletakan pertama batu pembangunan gedung NU di Waykanan tersebut, ia pun berharap warga nahdliyin setempat dan dirinya bisa memegang harapan ulama, membangun dan menjaga NKRI.
"Pembangunan gedung ini jangan membuat warga nahdliyin terlena. Pekerjaan rumah kita, dalam mengembangkan amaliyah ahlussunnah wal jamaah yang selaras dengan NKRI harus terus berlanjut," kata dia, di hadapan sekitar 1.000 warga nahdliyin yang hadir.
Pemkab Waykanan membantu pembangunan gedung NU yang berada di Kampung Tiuhbalak I Kecamatan Baradatu Rp350 juta.
Namun, ujarnya menjelaskan, uang itu berada pada panitia pembangunan yang ditunjuk berdasarkan musyawarah. Pihaknya selaku Tanfidziyah NU tidak mencampuri penanganan terkait pengelolaan uang itu.
"Terima kasih kepada Bupati Bustami Zainudin dan Wakil Bupati Raden Nasution Husin, semoga pembangunan gedung ini bisa terealisasi dengan baik dan dalam dua hingga tiga bulan mendatang bisa selesai," kata Huda lagi.
Hadir pada acara itu Bupati Bustami Zainudin, Wakil Bupati Raden Nasution Husin, Sekdakab Bustam Hadori, Ketua MUI Bunyamin Sidik, Ketua PC GP Ansor Waykanan Supri Iswan beserta puluhan anggota Banser, sejumlah pemimpin pondok pesantren, serta anggota Dewan Energi Nasional Agusman Effendi.
Pada kesempatan itu, Agusman yang dilahirkan di Kotabumi Lampung Utara 5 Agustus 1954 itu memberikan bantuan Rp10 juta kepada panitia pembangunan gedung NU Waykanan.