Jumat 07 Mar 2014 16:00 WIB

Asap Buat Masyarakat Bukittinggi Diminta Batasi Keluar Rumah

Asap di Sumatra Barat
Foto: M Arif Pribadi/Antara
Asap di Sumatra Barat

REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, meminta masyarakat membatasi diri keluar rumah mengingat kabut asap yang masih menyelimuti kota itu.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi Syofia Dasmauli di Bukittinggi, Jumat (7/3), mengatakan, permintaan masyarakat supaya membatasi diri keluar ruangan atau rumah karena dampak kabut asap dapat mengganggu kesehatan.

Dari catatan Dinas Kesehatan akibat dampak kabut asap itu, terangnya, telah terjadi peningkatan penyakit infeksi saluran pernafasan bagian atas (ISPA) sebesar 10 sampai 20 persen sejak kabut asap menyelimuti Bukittinggi.

Kabut asap menyelimuti Bukittinggi, ungkapnya, sudah berlangsung selama tiga pekan, namun pada hari ini lebih tipis dari beberapa hari sebelumnya.

Ia menyarakan supaya masyarakat memperbanyak meminum air putih supaya pengaruh kabut asap di bagian tenggorokan tidak begitu berdampak terhadap kesehatan.

Kabut asap dapat menyebabkan penyakit ISPA karena membawa partikel-partikel melalui udara sehingga menggangu saluran pernafasan saat terhirup.

"Memakai masker setidaknya dapat meminimalisir penyakit ISPA dari dampak kabut asap," katanya.

Sari Aini (32), warga Mandiangin Koto Selayan (MKS), mengatakan, terpaksa menggunakan masker setiap keluar rumah. "Jika tidak menggunakan masker, tenggorokan terasa sakit mungkin pengaruh kabut asap yang terhirup itu," katanya.

Ia menyebutkan, kabut asap menyelimuti Bukittinggi terlihat tebal pada pagi hari. "Pada pagi hari itu, jarak pandang berkurang menjadi 800 sampai 900 meter," katanya.

Nada sama juga disampaikan Rahmat Hidayat, yang mengaku mengalami sakit pada tenggorokan sejak kabut asap yang menyelimuti kota itu.

"Menggunakan masker tidak begitu menjamin terhindar dari dampak kabut asap bagi kesehatan. Solusi yang tepat adalah agar secepatnya dilakukan pemadaman lahan yang terbakar itu oleh pemerintah," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement