Jumat 07 Mar 2014 11:14 WIB

Palembang Diselimuti Asap

Kabut asap di Riau
Foto: mongabay
Kabut asap di Riau

REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG--Kota Palembang dan beberapa kota lainnya di Sumatera Selatan, beberapa hari terakhir ini diselimuti asap yang diduga asap "kiriman" dari sisa kebakaran hutan dan lahan di provinsi tetangga Pekanbaru, Riau.

"Kabut asap tipis yang mulai menyelimuti Kota Palembang dan sejumlah kota sekitarnya pada pagi dan sore hari bukan karena wilayah Sumsel mulai terdapat banyak titik api dan terjadi kebakaran hutan atau lahan pertanian, melainkan berasal dari kiriman provinsi tetangga," kata Kasi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumsel Indra Purnama di Palembang, Jumat.

Meskipun mulai diselimuti kabut asap pada jam-jam tertentu, belum mengganggu aktivitas masyarakat di provinsi yang memiliki 15 kabupaten dan kota itu, karena sifatnya temporer dan tipis, ujarnya.

Dia menjelaskan, berdasarkan pengamatan melalui satelit, sekarang ini wilayah Sumsel masih nihil titik api (hotspot) yang beberapa bulan terakhir mulai mengganggu aktivitas dan kesehatan masyarakat di sejumlah provinsi lainnya di Sumatera.

Sementara di provinsi Sumatera lainnya seperti Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Jambi, dan Sumatera Barat beberapa pekan ini terdeteksi puluhan titik api.

Titik api yang berpotensi mengakibatkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di provinsi tetangga itu diharapkan tidak semakin banyak, sehingga kabut asap kiriman itu tidak semakin pekat menyelimuti Kota Palembang dan daerah sekitarnya, katanya.

Menurut dia, provinsi yang memiliki penduduk sekitar 8,6 juta jiwa itu, pada pekan pertama Maret 2014 ini masih aman dari titik api yang berpotensi mengakibatkan kebakaran hutan, lahan perkebunan, dan pertanian serta masalah kabut asap.

Kondisi belum terdeteksinya titik api karena akhir-akhir ini provinsi yang memiliki 15 kabupaten dan kota itu masih terdapat sering turun hujan dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi.

Wilayah Sumsel diprakirakan pada bulan ini masih terdapat cukup banyak hujan dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi yakni berkisar 301-400 milimeter, kata Indra.

Sementara Kabid Bantuan dan Jaminan Sosial Dinsos Sumsel yang juga Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) provinsi setempat MS Sumarwan mengatakan bahwa pada kondisi penghujung musim penghujan ini masyarakat masih cukup aman dari ancaman kebakaran hutan dan lahan.

Meskipun sekarang ini Sumsel masih aman dari "hotspot", masyarakat diimbau mulai mewaspadai kemungkinan terjadinya kebakaran hutan, lahan perkebunan, dan pertanian, katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement