Jumat 07 Mar 2014 02:11 WIB

Ahok Nilai Rencana Bisnis Monorel Tak Masuk Akal

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Julkifli Marbun
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Foto: Republika/Adhi W
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menilai paparan rencana bisnis yang disampaikan PT Jakarta Monorail (JM) tak masuk akal. Karenanya, ia meminta mereka untuk merevisi rencana bisnis tersebut.

Ahok menjelaskan, PT JM berasumsi jumlah penumpang pada saat monorel beroperasi pada 2016 nanti yaitu 200 ribu penumpang per hari. Namun, Pemprov menilai angka tersebut terlalu mengada-ngada.

"Kalau lihat jalurnya sih enggak mungkin jumlah penumpangnya segitu. Kecuali ada Kopasus yang maksa orang untuk naik, kalau tidak naik ditembak," kata mantan Bupati Belitung Timur tersebut, Kamis (6/3).

Karenanya, Ahok mengatakan Pemprov telah menolak rencana bisnis yang PT JM paparkan dan meminta mereka memperbaikinya sebelum Maret berakhir.

Monorel merupakan sebuah kereta cepat yang memiliki rel tunggal. Satu kereta terdiri dari empat sampai enam gerbong. Sementara, satu gerbong kereta dapat mengangkut 200 penumpang.

Kereta yang akan memiliki rel layang ini ditargetkan beroperasi pertama kali pada 2016. Monorel akan memiliki dua jalur, green line (Kuningan-Gatot Subroto-SCBD-Senayan-Pejompongan-kembali ke Kuningan), dan blue line (Mal Taman Anggrek-Tomang-Cideng-Tanah Abang-Karet-Mal Ambassador-Tebet-Kampung Melayu). Rencananya, jalur hijau akan diisi oleh 28 gerbong, sementara jalur biru 36 gerbong.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement