Kamis 06 Mar 2014 06:35 WIB

Polisi Bekuk Tiga Komplotan Penembakan di Kudus

 Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Arif Pribadi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Kepolisian Resor Kudus, Jawa Tengah, menangkap tiga dari enam pelaku yang merupakan sindikat perampokan dan terlibat dalam kasus penembakan di Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus.

Menurut Kapolres Kudus, AKBP Bambang Murdoko melalui Kasat Reskrim Polres Kudus, AKP Sulkhan, di Kudus, para pelaku ditangkap pada Jumat (28/2) dan Sabtu (1/3) di lokasi berbeda. Ketiga pelaku yang ditangkap, dua orang di antaranya merupakan warga Kudus dan satunya luar Kudus.

Dua orang pelaku asal Kudus, yakni berinisial SP (44) dan BH (38), sedangkan dari luar daerah berinisial AK (32). Ia menduga, para pelaku tersebut merupakan kelompok jaringan lintas wilayah dan cukup profesional dalam menjalankan aksi kejahatannya.

"Mereka direkrut oleh kelompok Lampung yang sudah dibekuk terlebih dahulu oleh tim gabungan Polda Jateng beberapa waktu lalu," ujarnya.

Berawal dari pengembangan kasus tersebut, akhirnya ketiga pelaku berhasil diungkap keterkaitannya dengan kasus penembakan di Desa Rejosari, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, yang menimpa pemilik usaha jual beli sepeda motor sekaligus jasa gadai bernama Harsito (55).

Akibat kejadian tersebut, Harsito mengalami luka tembak pada kaki sebelah kanan, sedangkan istrinya bernama Sumartini (50) mengalami luka serius pada bagian kepala akibat penganiayaan para pelaku.

Dalam menjalankan aksinya, kata dia, komplotan tersebut selalu merekrut warga lokal sebagai penunjuk jalan. Selain membekali senjata tajam, kelompok tersebut juga melengkapi tiga pucuk senjata rakitan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, kata dia, kasus penembakan di Desa Rejosari tersebut bermotif dendam, karena sebelum terjadi peristiwa penembakan korban memang sempat menolak memberikan pinjaman uang dengan agunan BPKB motor kepada salah satu pelaku. Atas penolakan tersebut, kata dia, korban akhirnya dijadikan sasaran untuk melampiaskan kekesalannya itu.

"Dimungkinkan, para pelaku juga berniat merampok, namun karena korbannya terlanjur berteriak akhirnya tidak ada satupun barang berharga milik korban yang hilang," ujarnya.

Pada saat terjadi peristiwa penembakan pada 31 Desember 2013, di rumah korban terdapat 35 unit sepeda motor berbagai merek.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement