REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kebakaran di Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim), harus diwaspadai karena tingkat kejadian yang masih tinggi. Sepanjang tahun 2013 lalu, ada 397 kejadian kebakaran yang mayoritas disebabkan oleh arus pendek.
Kepala Dinas Kebakaran Kota Surabaya, Chandra Oratmangun, mengakui angka kebakaran di Kota Surabaya masih cukup tinggi.
‘’Menurut data di Dinas Damkar Kota Surabaya, kebakaran yang terjadi pada tahun 2012 sebanyak 537 kejadian. Kemudian pada tahun 2013, angka kebakaran turun menjadi 397 kebakaran,’’ katanya saat jumpa pers di kantor pemerintah kota di Surabaya, Rabu (5/3).
Sementara itu, kejadian kebakaran mulai Januari 2014 hingga saat ini sebanyak 45 kejadian. Menurut Chandra, penyebabnya mayoritas kebakaran atau 50 persen diantaranya disebabkan karena arus pendek.
Selain arus pendek, kebakaran juga dipicu oleh kebakaran alang-alang. ‘’Kejadian kebakaran menjadi semakin sering jika sudah memasuki musim kemarau yang dimulai bulan Juli,’’ ujarnya.
Meski demikian, pihaknya mengaku tidak tinggal diam. Untuk mengantisipasi, pihaknya rutin melatih Satuan Relawan Kebakaran (Satlakar) yang berasal dari perwakilan kelurahan dan kecamatan minimal lima kali dalam setahun.
Satlokar itu ditempatkan di wilayah yang rawan terjadi kebakaran seperti Asemrowo, Dukuhpakis, Sukomanunggal, Wiyung, Tambaksari, Tandes, dan Rungkut. Selain itu, pihaknya juga menggelar forum komunikasi masyarakat setiap bulannya untuk mengetahui kendala di lapangan dan juga harapan masyarakat.
‘’Kita juga melakukan sosialisasi di sekolah dan juga perusahaan,” katanya.