REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kardi (45) warga Rawaterate, Cakung, Jakarta Timur, mengeluhkan buruknya polusi udara di tempat tinggalnya. Cerobong pabrik dan asap kendaraan menjadi sumber penyebab tercemarnya udara di daerah sekitar. Serta diperparah dengan minimnya Ruang Terbuka Hijau (RTH).
"Kalau nggak hujan, di sini panas dan jelek udaranya," kata bapak tiga anak ini.
Apa yang dialami oleh Kardi juga dialami oleh Budi. Pemuda dua puluh tahun tersebut mengaku terkadang merasa sesak nafas setelah beraktivitas seharian. Akibat menghirup udara yang sudah tercemar dengan asap pabrik.
Keberadaan pabrik-pabrik memang menjadi berkah bagi warga sekitar. Mayoritas penduduk di area pabrik merupakan karyawan pabrik itu sendiri. Mereka sangat sangat bergantung padanya.
Tapi, asap pabrik juga mempunyai dampak yang buruk bagi lingkungan dan kesehatan terutama bagi anak-anak.
Kardi Sadar dampak yang ditimbulkan oleh asap pabrik berbahaya untuk kesehatan terutama paru-paru. "Sebenarnya sih pengen pindah dari sini, tapi gimana lagi, saya juga kerja disini," ujar pria asal Klaten.
Dia bersama keluarganya sudah lebih dari lima tahun tinggal di daerah polusi pabrik. Bapak tiga anak ini juga mengatakan pencemaran udara dapat dicegah dengan membuat ruang terbuka hijau yang ditumbuhi banyak pepohonan. Sehingga, asap yang dikeuarkan pabrik dihisap oleh pepohonan.