REPUBLIKA.CO.ID, AROSUKA -- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Perwakilan Kabupaten Solok, Sumatera Barat, berhasil mengamankan seekor beruang yang meresahkan warga Nagari Sulit Air Kecamatan X Koto Diatas sejak dua pekan terakhir.
Petugas BKSDA Perwakilan Kabupaten Solok, Ajizan, di Sulit Air, Rabu, mengatakan penangkapan beruang itu dibantu masyarakat setempat setelah dilakukan pengintaian sejak pagi hingga menjelang maghrib.
Hasilnya satu ekor beruang dapat dilumpuhkan dengan suntikan bius, sementara kawanan beruang lainnya yang diperkirakan sebanyak 8 ekor masih berkeliaran.
"Ada warga yang melihat jumlah kawanan beruang itu sebanyak delapan ekor dan setiap malam berkeliaran di permukiman warga sehingga masyarakat ketakutan," kata dia.
Dalam beberapa malam terakhir, petugas BKSDA Solok dan tim dari BKSDA Provinsi Sumbar telah melakukan pengintaian di Nagari Sulit Air. Namun setiap diintai, beruang tersebut tidak ditemukan. Pengintaian sudah tiga hari dilakukan.
Kehadiran binatang buas itu membuat warga Sulit Air, khususnya mereka yang tinggal di Jorong Gando dan Salikih, sejak dua pekan terakhir cemas dengan kehadiran kawanan beruang itu, bahkan satu hari murid SD Negeri 19 Kecamatan X Koto Diatas sempat diliburkan karena takut dengan ancaman beruang.
Menurutnya, binatang buas tersebut masuk ke kawasan permukiman karena saat ini marak penebangan hutan secara liar di kawasan hutan nagari setempat.
"Hutan yang seharusnya dilindungi malah semakin marak dilakukan penebangan dan susah menangkap pelakunya, bahkan masyarakat sempat menemukan satu truk kayu yang ditinggal pemiliknya, namun tidak ada yang mengaku," kata dia.
Ujang (40) mengaku melarang anaknya untuk keluar rumah, termasuk untuk pergi sekolah karena khawatir terhadap binatang buas yang meresahkan tersebut. Kalaupun anaknya pergi sekolah, selalu ada yang mengantarnya dan menjemput setelah pulang.
"Saya selalu ingatkan anak-anak untuk tidak ke luar rumah, melihat akhir-akhir ini binatang tersebut memasuki dan mengamuk di permukiman warga," kata dia.