REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Bupati Pandeglang, Provinsi Banten, Erwan Kurtubi menyatakan penyelamatan badak jawa yang hidup di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon merupakan tanggung jawab semua pihak.
"Semua pihak, termasuk masyarakat mempunyai tanggung jawab untuk menyelematkan badak jawa," katanya di Pandeglang, Selasa (3/4).
Ia juga mengatakan warga Pandeglang harus bangga karena memiliki badak jawa atau badak bercula satu yang hanya hidup di TNUK Pandeglang.
"Badak bercula satu hanya ada di Pandeglang, di bagian dunia lain tidak ada, jadi kita harus bangga dan membantu pelestariannya," katanya.
Menurut dia, pelestarian badak jawa, tidak hanya menjadi perhatian pemerintah Indonesia, tapi juga dunia. Apalagi hewan tersebut status keberadaannya sudah sangat kritis.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang, kata dia, siap membantu penyelamatan hewan langka tersebut, sesuai kewenangan yang diberikan pemerintah.
Erwan juga mengatakan sangat gembira dengan adanya penambahan populasi badak jawa di TNUK, berdasarkan hasil monitoring tim Balai TNUK selama 2013.
"Hasil monitoring 2013, populasi badak jawa sebanyak 58 ekor atau bertambah dibandingkan hasil monitoring 2012 sebanyak 51 ekor," katanya.
"Kita sangat bersyukur dengan adanya penambahan populasi tersebut, dan mudah-mudahan akan terus berkembang sehingga hewan langka itu juga bisa disaksikan anak cucu nanti," katanya.
Badak jawa, kata dia, merupakan ikon Kabupaten Pandeglang dan berharap tinggal jadi kenangan semata, akibat kepunahan yang dialami hewan langka itu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
