Selasa 04 Mar 2014 14:53 WIB

Beberapa Wartawan Berjuang Rebut Kursi DPRD Tanjungpinang

Parpol/ilustrasi
Foto: antara
Parpol/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Beberapa wartawan yang bertugas di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau berjuang untuk merebut kursi legislatif.

"Saya tertarik menjadi caleg karena selama ini memang sudah bergerak dibidang sosial dan politik. Tidak cukup hanya memahami kondisi masyarakat, dan memperjuangkan aspirasi melalui berita, melainkan dibutuhkan orang-orang yang dapat berjuang secara langsung," kata Almi Fitri, mantan wartawan salah satu koran harian di Tanjungpinang, yang kini memiliki media online Kepriupdate.com, Selasa.

Saat menjadi mahasiswa, Almi Fitri yang biasa disapa Ogas mengaku sudah mengurusi berbagai permasalahan sosial. Sementara ketika menjadi wartawan, dia mengaku sudah sering turut memperjuangkan penegakan hukum untuk keadilan.

Dari pengalaman melakukan liputan selama beberapa pesta demokrasi, dia merasa terpanggil untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, bukan hanya sekadar mencari dukungan dari masyarakat. Salah satu pendidikan politik yang diberikan adalah melawan politik uang.

Politik uang merusak tatanan demokrasi, dan tidak layak suara pemilih dihargai dengan uang.

"Namun saya berpikir, jika hanya memperjuangkan, saya selalu berada di pihak yang kalah dan berjuang di sisi masyarakat sangat sulit karena para pengambil keputusan itu memiliki kepentingan," ujarnya.

Selain Ogas, ada juga mantan wartawan dari berbagai media harian seperti Amril Agin, Saban Siregar, Herlizan, Sony Chaniago, Emerson dan Tanjung. Amril Agin yang telah belasan tahun menjadi wartawan, mengemukakan, wartawan serta profesi lainnya, kecuali PNS, diperbolehkan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif.

Beberapa wartawan juga berhasil merebut kursi legislatif, seperti Surya Makmur Nasution, anggota DPRD Kepri dan Bakti Lubis, anggota DPRD Karimun.

"Banyak alasan untuk mencalonkan diri sebagai anggota legislatif. Untuk meraih jabatan politis, tentu suatu yang pasti. Tiket untuk mendapatkan itu adalah menjadi caleg," katanya.

Amril mengemukakan, alasan lainnya yang mendorong untuk menjadi caleg adalah memperjuangkan aspirasi masyarakat. Selama ini, lanjutnya, banyak aspirasi masyarakat yang belum terealisasi.

"Selama ini saya hanya sebatas mengetahui dan memberitakan apa yang telah terjadi, tetapi tidak semua yang diperjuangkan selama ini membuahkan hasil yang maksimal untuk masyarakat. Karena itu, saya berkeinginan untuk terjun langsung ke dunia politik untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat," ungkapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement