Selasa 04 Mar 2014 12:34 WIB

Berau Rintis Pemberdayaan Perempuan

Rep: Ririn Liechtiana/ Red: Agung Sasongko
Seminar Pemberdayaan Perempuan di Berau, Kalimantan Timur.
Foto: ROL/Ririn Liechtiana
Seminar Pemberdayaan Perempuan di Berau, Kalimantan Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, BERAU--- Peningkatan kapasitas diri seorang perempuan harus berkelanjutan seiring perubahan zaman.

"Para perempuan harus mengikuti perkembangan zaman. Negara dimulai dari rumah tangga yang terkecil. Para perempuan harus mempunyai kemauan untuk meningkatkan potensi diri," kata Rohaini, ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Berau,  Senin (3/3).

Dia menjelaskan perempuan berperan penting dalam mendidik generasi. Maka itu, perempuan harus memiliki bekal pengetahuan yang bisa diterapkan di dalam keluarga. Peningkatan wawasan perempuan bisa didapat melalui berbagai kegiatan di mana saja. Namun, kesempatan untuk berpartisipasi secara aktif di luar rumah, tidak selalu perempuan peroleh.

Ketua Dewan Penasihat Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Berau, Sheri Marawiah, mengatakan secara umum budaya patriarki yang sudah terpatri membuat kaum perempuan identik dengan tugas domestik.

"Sebenarnya, perempuan cukup berdaya, tapi terkadang kesempatan itu tidak berpihak kepada perempuan karena ada sedikit pengaruh-pengaruh patriarki yang memang ditanamkan pada kaum perempuan," katanya, dalam seminar 'Peningkatan Kapasitas Perempuan, Anggota dan Organisasi Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Berau' di Tanjung Redeb, Senin (3/3).

Perempuan pun perlu didorong untuk lebih aktif di berbagai kegiatan yang bisa mengembangkan potensi diri. Kegiatan tersebut tentunya harus memberi manfaat tak hanya untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat, tapi juga bangsa dan negara.

Dia mencontohkan, wawasan yang didapat para perempuan yang bergabung di lembaga atau organisasi kewanitaan, antara lain GOW, Persit, PKK, Bayangkari, dan Darma Wanita di Kabupaten Berau.

"Perempuan mempunyai potensi besar jika diberi kesempatan dan dimotivasi. Apalagi, melalui organisasi perempuan yang ada di Kabupaten Berau ini, kaum perempuan sudah terbiasa belajar untuk  berorganisasi," katanya.

Sheri, yang juga ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Berau, mengatakan dengan berperan aktif dalam organisasi, seorang perempuan bisa berinteraksi dengan sesama perempuan untuk saling berbagi pengalaman yang positif. Selain itu, organisasi juga dapat membangun kesetaraan antara perempuan dan laki-laki.

"Selain sebagai pendamping setia suami, dia juga mampu mengimbangi apa pun kedudukan atau jabatan yang diemban suami. Dia bisa mengimbangi karena berpengalaman dan bersumber daya dalam berorganisasi," ujarnya.

Dia mengatakan kaum perempuan harus mau terus belajar, terutama dalam menggali potensi diri dan menambah wawasan, termasuk politik. Apalagi, kuota 30 persen bagi kaum perempuan di legislatif memberikan kesempatan bagi perempuan untuk lebih berpartipasi secara aktif di ranah politik.

"Saya berharap tahun-tahun mendatang, lebih banyak perempuan yang memegang kebijakan untuk menyuarakan kepentingan bersama," katanya.

Seminar tentang pembelajaran politik ini merupakan salah satu program peningkatan potensi perempuan di Kabupaten Berau. Program ini juga terselenggara dengan adanya peran aktif dari PT Rantaupanjang Utama Bhakti, dalam mendorong peningkatan keterwakilan perempuan di politik untuk membangun demokrasi Indonesia. Program tersebut sebagai bentuk corporate social responsibility (CSR) perusahaan yang bergerak di bidang tambang batu bara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement