Senin 03 Mar 2014 20:19 WIB

Riset dengan Indonesia, Inggris Kucurkan 10 Juta Poundsterling

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Djibril Muhammad
Bendera Inggris
Bendera Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sains dan Universitas, David Willet mengatakan, Inggris mengucurkan dana sebesar 10 juta poundsterling untuk melakukan kerja sama riset dengan Indonesia di bidang agrikultur, teknologi dan kesehatan.

"Meskipun kami fokus dalam riset mengenai agrikultur dan kesehatan, namun kami tidak menutup kemungkinan melakukan riset di bidang lainnya. Inggris akan meminta Indonesia memimpin dalam riset yang akan dilakukan," kata Willet di Jakarta, Senin, (3/3).

Intinya, ujar Willet, pihaknya siap melakukan berbagai riset yang akan mendukung kemajuan Indonesia. Juga akan dilakukan training bagi para guru Indonesia, dan pengembangan sekolah vokasi.

"Kami  ingin Inggris menjadi rekan Indonesia dalam bidang pendidikan seiring  dengan pesatnya pertumbuhan di negara ini. Selain itu kami juga mendorong mahasiswa Indonesia untuk belajar dan Inggris, begitu pula sebaliknya, mahasiswa Inggris belajar di Indonesia agar terjadi tukar menukar ilmu dua arah," terang Willet.

Mahasiswa Inggris, ujar Willet, bisa belajar di Indonesia dalam subjek bisnis internasional. Ia juga mengakui jumlah mahasiswa Inggris yang belajar di Indonesia masih sedikit, makanya pemerintah Inggris terus mendorong mahasiswanya belajar di Indonesia.

Jika dibandingkan dengan Malaysia dan Singapura, kata Willet, pelajar dari Indonesia yang studi di Inggris masih lebih sedikit. "Makanya kalau ada pelajar Indonesia ingin kuliah di Inggris pasti diterima dengan baik," katanya.

Di tempat yang sama, Dirjen Dikti Joko Santoso mengatakan, 10 juta poundsterling itu dikucurkan Inggris hanya untuk riset. Bukan untuk beasiswa, kalau beasiswa sudah banyak dananya.

Joko juga mengakui kalau pelajar Indonesia jauh lebih banyak yang belajar di Inggris dari pada sebaliknya. Terdapat 2000 lebih mahasiswa Indonesia belajar di Inggris baik S2 maupun S3. "Kalau pelajar Inggris yang belajar di Indonesia hanya sedikit. Kalau dihitung mungkin tidak lebih dari 50 orang," kata Joko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement