REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika BMKG) memprakirakan pada Maret 2014 intensitas curah hujan di wilayah Provinsi Sumatera Selatan kembali mengalami peningkatan setelah bulan sebelumnya terjadi penurunan drastis.
"Berdasarkan pengamatan melalui satelit cuaca, intensitas curah hujan di Sumsel pada Maret ini berkisar 301-400 milimeter atau meningkat dari bulan sebelumnya yang hanya berkisar 150-201 mm," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumsel Indra Purnama di Palembang, Senin.
Menurut dia, pada Februari 2014 intensitas curah hujan terjadi penurunan drastis atau terdapat sedikit hujan karena pengaruh fenomena penurunan suhu permukaan laut di sekitar wilayah Pulau Sumatera, namun kini suhu permukaan laut tersebut dalam kondisi normal sehingga berpotensi terjadinya peningkatan intensitas curah hujan.
Dalam kondisi terjadinya peningkatan intensitas curah hujan di wilayah berpenduduk sekitar 8,6 juta jiwa ini, kemungkinan terjadi bencana banjir dan tanah longsor cukup tinggi, sehingga masyarakat diimbau kembali meningkatkan kewaspadaan ancaman bencana tersebut.
Banjir berpotensi terjadi terutama di daerah aliran sungai dan yang kurang baik drainasenya, sedangkan potensi tanah longsor juga perlu diwaspadai terutama di daerah Kota Pagaralam, Kabupaten Lahat, Muara Enim, Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Selatan, dan Kabupaten Empat Lawang.
Dengan kewaspadaan yang tinggi, diharapkan tidak banyak masyarakat yang menderita akibat bencana tersebut, atau dapat diminimalkan terjadinya korban jiwa dan harta benda ketika terjadi suatu bencana pada suatu daerah yang dipetakan sebagai daerah rawan bencana, kata Indra.
Sementara Kabid Bantuan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Sumsel MS Sumarwan mengatakan, dalam kondisi cuaca pada Maret ini yang diprediksi terjadi peningkatan intensitas curah hujan, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana dampak negatif musim hujan itu.
Selain itu, selaku koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana), pihaknya juga akan terus memfasilitasi 800 sukarelawan untuk siaga memberikan bantuan kepada masyarakat yang tertimpa bencana dan mendistribusikan bantuan tanggap darurat, kata Sumarwan.