Senin 03 Mar 2014 04:31 WIB

889 Bayi Tinggal di Posko Penampungan Sinabung

Presiden SBY (keempat kiri) dan rombongan berbincang dengan pengungsi Sinabung, di lokasi pengungsian Masjid Agung, Kabanjahe, Karo, Sumut, Kamis (23/1).
Foto: Antara
Presiden SBY (keempat kiri) dan rombongan berbincang dengan pengungsi Sinabung, di lokasi pengungsian Masjid Agung, Kabanjahe, Karo, Sumut, Kamis (23/1).

REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN--Sebanyak 889 bayi yang tinggal di Posko Penampungan erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo di Kabajahe, Provinsi Sumatera Utara, tumbuh dan berkembang dengan sehat.

Koordinator Media Center Penanggulangan Bencana Sinabung Posko Kabanjahe, Jhonson Tarigan, saat dihubungi dari Medan, Minggu, mengatakan, bayi yang berada di lokasi penampungan tersebut, tetap diberikan makanan bergizi oleh Pemerintah Kabupaten Karo.

Kesehatan bayi yang tinggal di pengungsian, menurut dia, tetap dipantau petugas Dinas Kesehatan Karo, sehingga dapat diketahui penyakit yang dialami mereka.

"Kita tidak ingin ada bayi yang mengalami sakit, karena ini nantinya akan berdampak kurang baik pada pengungsi yang tinggal di Posko Penampungan," ujar Jhonson.

Dia menambahkan, bayi yang berada di penampungan tersebut ada yang berusia empat bulan hingga enam bulan, dan mereka lahir sebelum peristiwa erupsi Sinabung dan pascaperistiwa bencana alam tersebut.

Bahkan, katanya, ibu-ibu pengungsi Sinabung yang merawat bayi tersebut, dalam keadaan senang dan selalu bergembira.

"Bayi yang dirawat di posko pengungsi di Kabanjahe, seperti di rumah sendiri dan tidak ada kendala. Bayi tersebut mendapat bantuan susu dan makan bergizi lainnya," ucap Kabag Humas Pemkab Karo tersebut.

Jhonson menjelaskan, jumlah pengungsi erupsi Sinabung, Minggu (2/3) tercatat sebanyak 15.873 orang atau 5.002 kepala keluarga.

Terdiri dari 6.021 laki-laki, 6.288 perempuan, 1.614 lanjut usia (lansia), 148 ibu hamil dan 899 bayi.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement