Ahad 02 Mar 2014 18:15 WIB

Penilaian Masyarakat Surabaya terhadap Kinerja Risma

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Fernan Rahadi
Tri Rismaharini
Foto: Republika/Agung Supriyanto;
Tri Rismaharini

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Hasil Survei Kinerja Wali Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim) Tri Rismaharini yang diselenggarakan Laboratorium Ilmu Politik dan Rekayasa Kebijakan (Lapora) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) menyebutkan bahwa sebanyak 57,3 persen masyarakat Surabaya menilai bahwa kinerja Risma sudah baik.

Kepala Lapora FISIP UB Faza Dhora Nailufar mengatakan, survei dilakukan untuk kepentingan akademis dan mengetahui apakah kinerja Risma memang baik seperti yang banyak diberitakan media. Dia menyebutkan, sebanyak 57,3 persen responden beranggapan bahwa kinerja wali kota Surabaya tergolong baik dan 2,3 persen menganggap sangat baik. Kemudian 21,8 persen Masyarakat Surabaya menilai kinerja Risma sedang, dan 17,9 persen mengatakan bahwa kinerja Risma buruk.

‘’Responden menganggap kinerja Risma buruk karena kinerjanya tidak merata di semua lini. Artinya, ada beberapa bagian kinerja Risma yang dianggap kurang maksimal,’’ ujarnya saat pemaparan hasil kinerja Risma di Surabaya, Ahad (2/3).

Sementara itu, kinerja Risma yang dianggap baik yaitu sebanyak 99 persen menganggap kinerja Risma di bidang pertamanan dan tata ruang kota sudah baik. Ini dapat dilihat dari dibangunnya banyak taman seperti Taman Bungkul dan lampu-lampu cantik kota. Sementara itu, 93 persen masyarakat Surabaya menilai kinerja Risma di bidang kesehatan sudah baik. Sedangkan 7 persen responden menjawab buruk karena pelaksanaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang tidak sesuai rencana atau ada kendala disana-sini.Ada juga beberapa responden yang mengatakan bahwa biaya pengobatan sangat mahal seperti di rumah sakit (RS) swasta Surabaya.

Di bidang pendidikan, kata Faza, sebanyak 92 persen masyarakat menilai kinerja Risma baik karena ada inovasi yang memudahkan masyarakat, misalnya Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) hingga rapor online. Kemudian dalam kinerja bidang administrasi, sebanyak 86 persen Masyarakat Surabaya menilai kinerja Risma baik karena ada Surabaya single window, e-musrenbang, dan media centre. Selebihnya atau 14 persen masih menilai buruk. Kemudian sebanyak 87 persen masyarakat Surabaya menilai kinerja Risma di bidang agama baik.

‘’Kinerja Risma di bidang agama terdongkrak cukup signifikan karena keinginannya menutup lokalisasi Dolly,’’ ujarnya.

Sementara itu, sebanyak 13 persen menganggap buruk karena jumlah sekolah agama tidak seimbang dengan sekolah negeri dan sekolah swasta. Kemudian 87 persen masyarakat Surabaya menilai kinerja Risma di bidang pariwisata sudah baik dan 13 persen menganggap buruk karena tempat hiburan dinilai masih kurang. Sementara itu, sebanyak 85 persen msyarakat Surabaya menilai kinerja Risma di bidang ekonomi dan perdagangan sudah baik. Sisanya atau 15 persen masih menilai buruk karena warga Surabaya menilai keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat kecil masih kurang.

‘’Selain itu, keberadaan pasar tradisional yang semakin tergerus karena keberadaan pasar modern seperti Indomaret. Meski ada sentra Pedagang Kaki Lima (PKL) untuk para pedagang kecil berjualan, namun jumlah sentra PKL itu tidaklah banyak,’’ katanya.

Faza menyebutkan, survei dilakukan terhadap 250 warga Surabaya yang tersebar di 31 kecamatan yang ada di Kota Surabaya. Umur responden mayoritas atau 26,6 persen yaitu dalam rentang 35-44 tahun. Sementara itu jenis kelamin responden sebanyak 58 persen laki-laki dan sisanya atau 42 persen perempuan. Kemudian mayoritas responden berasal dari Suku Jawa atau 86,3 persen Tingkat pendidikan mayoritas atau 39,3 persen tamat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat, sisanya tamat SMP (21,9 persen), tamat D4 atau S1 (18,1 persen). Adapun teknik pengambilan sampel yaitu dengan Multistage Random Sampling dengan tingkat kesalahan 4 persen. Metode survei yaitu dengan wawancara dan kuesioner. Waktu pelaksanaan survei selama 13 hari yaitu pada 10-22 Februari 2014.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement