REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Para pedagang masker 'menjamur' di Ibu Kota Provinsi Riau, Pekanbaru, sejak empat pekan kabut asap dampak kebakaran lahan dan hutan menyelimuti daerah itu.
Para pedagang ini, Sabtu sore, terpantau membuka lapak-lapak menggunakan gerobak sepeda motor di sepanjang Jalan Harapan Raya, Arifin Achmad, dan Jalan Bukit Barisan, Pekanbaru.
Rata-rata mereka merupakan warga Ibu Kota Provinsi Riau, mengambil kesempatan atas bencana kabut asap yang terjadi sejak lebih sebulan terakhir.
Maker yang dipajang para pedagang ini memiliki keunikan, bergambar wajah bintang kartun seperti Donald Duck, Mickey Mouse, Upin-Ipin, dan lainnya.
Tidak jarang setiap lapak mereka dipadati para pembeli dari berbagai kalangan masyarakat, mulai balita hingga pria dan wanita dewasa, pelajar dan juga mahasiswa.
Harga yang ditawarkan juga beragam, mulai dari Rp 5.000 per lembar untuk masker bergambar ukuran anak, sementara Rp 3.500 untuk masker tanpa gambar untuk anak.
Sementara masker orang dewasa dijual dengan harga Rp 8.000 untuk yang bergambar dan Rp 7.000 per lembar dengan tanpa desain gambar.
"Sudah dua minggu (pekan) ini saya berjualan masker, cuma sore saja, siang kerja lain," kata Paiman alias Maman (34), warga asal Jawa Timur yang mengaku telah sepuluh tahun menetap di Pekanbaru.
Ia mengaku mengambil kesempatan pada momen bencana kabut asap untuk berjualan masker dan terbukti mampu menambah omset keuangan keluarga.
"Kalau biasanya saya kuli bangunan. Penghasilannya pas-pasan, makanya kemudian berjualan masker," katanya.
Dia mengakui dalam sehari mampu menjual lebih dari 500 lembar masker untuk berbagai ukuran dan jenis, dengan omset rata-rata Rp 3 juta hingga Rp 4 juta per hari. "Keuntungannya tipis, tapi lumayan," katanya.