Jumat 28 Feb 2014 21:22 WIB

JK: Penulis Buku Islam Masih Kurang

Rep: M Ibrahim Hamdani/ Red: Bilal Ramadhan
 Ketua Dewan Masjid Jusuf Kalla berpidato saat membuka
Ketua Dewan Masjid Jusuf Kalla berpidato saat membuka "Islamic Book Fair 2014" di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (28/2). (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, Jusuf Kalla: Islamic Book Fair Masih Kekurangan Penjual

JAKARTA-- Islamic Book Fair (IBF) merupakan rangkaian acara yang secara lengkap mempertemukan penulis, penjual, pembeli dan pembaca buku-buku bernuansa Islam. Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Muhammad Jusuf Kalla menjelaskan sejarah berkembangnya buku-buku Islam di Indonesia, faktanya dimulai tahun 1998, saat krisis moneter terjadi di Indonesia.

Jusuf Kalla menjelaskan perjalanan buku dari mulai proses pembuatan hingga dapat dibaca orang sangat panjang. Penerbit membutuhkan teknologi dan buku membutuhkan penerbit serta pembaca membutuhkan buku.

Kalau tidak ada teknologi, lanjut Jusuf Kalla, buku tidak bisa diterbitkan. Kalau tidak ada penulis, ya tidak ada buku. Kalau tidak ada yang baca, buku juga tidak terbit. Dan kalau tidak ada penjual, buku tidak akan sampai ke tangan pembaca.

Jadi semua rangkaian ini, ucap Jusuf Kalla, harus diikuti dan dibenahi satu per satu jika acara Islamic Book Fair ingin berjalan sukses. Saat ini di Indonesia, alhamdulilah penerbit buku-buku Islam sudah cukup banyak. Namun penulis buku masih kurang, jelas Jusuf Kalla, buktinya buku-buku asing yang diterjemahkan masih banyak. Meskipun hal itu sebenarnya baik bagi perkembangan buku-buku Islam di tanah air.

"Yang masih agak kurang itu penjual buku. Saat ini, toko-toko buku yang khusus menjual buku-buku Islam masih sedikit. Ada juga toko-toko buku campuran yang menjual buku-buku Islam dan buku lainnya," ungkap Jusuf Kalla dalam acara pembukaan IBF di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (28/2).

Sementara beberapa ulama Indonesia yang sangat rajin menulis buku, menurut Kalla, ialah Buya HAMKA dan Quroish Shihab. Ustaz Bachtiar Nasir pun mulai sering menulis buku saat ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement