REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Setelah bertugas selama kurang lebih 1,5 tahun di wilayah terblokade Gaza, Palestina, 19 relawan pembangunan Rumah Sakit Indonesia tiba di Jakarta, Kamis siang (27/2). Gelombang kedua juga siap kembali ke Tanah Air.
Tepat pukul 13.55 WIB, semua relawan gelombang pertama tiba dengan menggunakan maskapai penerbangan Etihad Airlines. "Rombongan ini adalah gelombang pertama kepulangan relawan RS Indonesia dari dua gelombang yang direncanakan, dimana gelombang kedua akan tiba pada awal Maret 2014 mendatang," terang Manajer Operasional Medical Emergency Rescue Committe (MER-C) Rima Manzanaris.
Kedatangan para relawan akan disambut oleh Tim MER-C, Pesantren Al Fatah serta keluarga. Kepulangan relawan Indonesia sebanyak total 25 orang dimungkinkan setelah pembangunan tahap kedua berupa pekerjaan Arsitektur dan Mekanikal Elektrikal RS Indonesia selesai.
Selesainya tahap ini, ujar Rima, artinya secara fisik bangunan RS Indonesia yang terdiri dari 2,5 lantai dengan total luas mencapai hampir 10.000 m2 telah rampung. Rumah Sakit Indonesia sumbangan dari rakyat Indonesia telah berdiri dengan kokoh dan indah di Jalur Gaza, Palestina, sebuah wilayah yang masih terblokade dan terjajah hingga detik ini.
Sebagai tahapan selanjutnya dari program ini adalah pemenuhan alat kesehatan dan interior ruangan Rumah Sakit Indonesia yang akan berfokus pada Rumah Sakit Traumatologi dan Rehabilitasi. Untuk keperluan ini, MER-C tengah mengirimkan relawan ahli bidang peralatan kesehatan (Medical Technologist) yang melakukan survei alat kesehatan di Gaza (Palestina) dan Kairo (Mesir). MER-C juga menempatkan relawan-relawan yang akan bertugas di Gaza selanjutnya untuk mengawal tahap pemenuhan alat kesehatan ini.
Sebelumnya, dengan gerakan Rp 20 ribu/orang, rakyat Indonesia terbukti mampu bersatu membangun Rumah Sakit yang akan menjadi bukti silaturahim jangka panjang rakyat Indonesia - Palestina. kini MER-C kembali meluncurkan dan mengajak rakyat Indonesia untuk bergabung dalam gerakan Rp 50 ribu per orang untuk Alat Kesehatan RS Indonesia. "Cukup 1,2 juta orang yang menyumbang agar RS Indonesia dapat segera bermanfaat bagi masyarakat korban perang di Jalur Gaza, Palestina," jelas Rima.