Jumat 28 Feb 2014 03:20 WIB

Ilmuwan: Pemanasan Global Meningkat Drastis

Rep: Cr02/ Red: Didi Purwadi
Pemanasan global (ilustrasi)
Foto: www.ctv.ca
Pemanasan global (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Para ahli dari dua lembaga pendidikan terkemuka di dunia telah bergabung untuk menjelaskan bukti jelas dampak dari perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.

Inggris Royal Society dan US National Academy of Sciences menerbitkan laporan bagi para pembuat kebijakan, guru dan warga negara biasa dalam upaya menekan dampak dari pemanasan global.

Para ilmuwan menerangkan ada bukti tegas bahwa terjadi peningkatan gas karbon dioksida (CO2) di atmosfer  akibat efek rumah kaca terutama hasil dari pembakaran yang dilakukan oleh manusia di seluruh dunia.

Karbon dioksida saat ini berada di level tertinggi untuk setidaknya 800.000 tahun terakhir. pada abad ke 19, CO2 mulai menunjukkan peningkatan yang cukup jelas mengenai pemanasan global.

''Salah satu petunjuk utama bahwa CO2 mengalami peningkatan itu berasal dari sidik jari atom,'' kata para ilmuwan.

Pengukuran isotop yang berbeda atau yang disebut dengan 'strain' menunjukan bahwa kenaikan gas karbon dioksida diakibatkan oleh ulah manusia. Di sisi lain, terjadi peningkatan pada permukaan air laut dan efek meningkatnya keasaman lautan akan berpengaruh pada kehidupan laut.

"Kami memiliki bukti yang cukup untuk mengambil tindakan pada perubahan iklim yang sedang terjadi. Sekarang saatnya untuk berbicara kepada seluruh masyarakat dunia untuk membahas apa yang bisa kita lakukan untuk membatasi dampak yang akan ditimbulkan lebih jauh lagi pada kehidupan kita dan pada kehidupan masa depan,” kata para ilmuwan.

Profesor Ralph J Cicerone, presiden National Academy of Sciences, mengatakan bahwa pihaknya bertanggung jawab untuk mengevaluasi dan menjelaskan apa yang diketahui tentang perubahan iklim yang telah terjadi. 

“Seluruh masyarakat di dunia harus peduli dan segera mencari cara untuk mengurangi ancaman dari pemanasan global,” kata Cicerone seperti dikutip The Herald.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement