Kamis 27 Feb 2014 21:25 WIB

Gita Wirjawan: Keberpihakan Negara kepada Petani Masih Lemah

Rep: Heri Ruslan/ Red: Fernan Rahadi
Gita Wirjawan
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Gita Wirjawan

REPUBLIKA.CO.ID, BLORA -- Ketua Umum DPP Barindo, Gita Wirjawan mengatakan, ketahanan pangan merupakan salah satu kunci kedaulatan ekonomi bangsa di tengah globalisasi ekonomi.

''Namun masih lemahnya keberpihakan negara terhadap nasib petani telah menyebabkan sektor pertanian terpinggirkan dan importasi pangan selalu menjadi pilihan pahit," ujar Gita saat berdialog dengan ribuan Petani Tebu dibawah binaan Pabrik Gula Blora PT Gendhis Multi Manis (GMM), di Todanan, Blora, Kamis (27/2).

Gita didampingi mantan gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, Presiden Direktur PT GMM Lie Kamadjaya, dan Sekretaris Jenderal DPP Barindo Fajar Riza Ul Haq.

Calon Presiden Konvensi Partai Demokrat ini, menegaskan, kehadirannya di Blora untuk mendengar suara dan menyerap aspirasi Petani Tebu. "Terimakasih saya untuk para petani yang sudah mengorbankan waktu kerjanya. Ini pertama kali berkunjung ke Blora. Saya sangat menikmati hamparan sawah, tebu dan Hutan Jati sepanjang perjalanan,'' tuturnya.

''Kita sepatutnya bersyukur. Saya percaya bahwa pelembagaan rasa syukur kita dapat diwujudkan dengan keberadaan Undang-undang Agraria yang jelas keberpihakannya pada petani, tidak terkecuali petani tebu. Komitmen saya memperkuat fondasi ekonomi yang berpusat pada penguatan petani seperti di Blora ini," imbuhnya.

Mantan menteri perdagangan ini mengingatkan para petani dan keluarga untuk mendukung keberadaan Pabrik Gula Blora yang akan mengatrol kesejahteraan masyarakat. "Jika diberi amanah nanti, saya pastikan harga bibit bisa lebih murah dari sekarang, termasuk pupuk dan modal, ini harus dipermudah untuk petani. Kendala utama semacam ini yang harus dibereskan pemerintah," cetusnya.

Dalam sambutannya, Kamadjaya optimis produksi pabriknya bisa memasok 5% dari kebutuhan nasional meski baru beroperasi. Pabrik Gula Blora memperkerjakan 1500 orang dan tenaga lapangan sebanyak 60 ribu petani dengan cakupan wilayah Blora dan Karesidenan Pati.

"Harapan dan doa saya agar Pak Gita di masa datang berikutnya dipercaya memimpin negeri ini, syukur menjadi capres atau cawapres. Dengan kehadiran beliau di Pabrik Gula ini akan membuatnya memiliki pemahaman dan lebih peka terhadap nasib para petani, utamanya Petani Tebu. Tentu muaranya dapat membawa kebaikan untuk perkembangan pabrik gula saya," ungkap pengusaha gula itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement