REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kabupaten Sleman menarget dapat memenuhi kebutuhan ikan di Provinsi Yogyakarta. Kebutuhan ikan di DIY setiap tahun mencapai lebih dari 90 ribu ton.
Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rahayu mengatakan produksi ikan di DIY baru dapat memenuhi kebutuhan 70 ribu ton. Defisit ikan di DIY mencapai lebih dari 20 ribu ton per tahun. Sementara, lebih dari 30 persen ikan di DIY harus didatangkan dari luar DIY. "Ke depan, usaha budidaya perikanan dapat menjadi sektor usaha unggulan di Kabupaten Sleman," ujarnya, Rabu (26/2).
Potensi usaha perikanan di Sleman dinilai cukup besar dan berpotensi untuk dikembangkan. Produksi perikanan Sleman pada 2012 meningkat. Produksi ikan konsumsi mencapai 21 ribu ton, meningkat 19 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara, benik ikan naik 7,44 persen yang mencapai 902 juta ekor. Untuk ikan hias meningkat lebih dari 13 juta ekor atau 11 persen dibanding tahun sebelumnya.
Pesatnya perkembangan usaha perikanan di Sleman meningkatkan pula tingkat konsumsi ikan setempat. Pada 2011 konsumsi ikan perkapita sebesar 27,78 kg/kapita/tahun. Jumlah itu meningkat menjadi 28,65 kg/kapita/tahun pada 2012.
Tingkat konsumsi ikan di Sleman secara rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat konsumsi ikan di DIY yaitu sebesar 20 kg untuk 2011. Usaha perikanan dan pertanian atau minapolitan di Sleman dinilai masih perlu dikembangkan. "Minapolitan di wilayah Kabupaten Sleman merupakan sebuah potensi yang harus dikembangkan secara terintegrasi dan berkesinambungan," ujar Yuni.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
